Minggu, 29 November 2009

Jadwal Sepakbola Sea Games 2009

Ujian sesungguhnya bagi timnas sepakbola u-23 Indonesia akan dimulai pada sabtu 5 Desember 2009, dalam pertandingan pertama Sea Games 2009 di Laos, menghadapi Singapura. Indonesia tergabung di grup B bersama tuan rumah Laos, Singapura dan Myanmar, dua tim teratas dari grup ini akan melangkah ke semifinal. Sedangkan komposisi grup A terdiri dari Thailand, Vietnam, Malaysia, Timor Leste dan kamboja.

Pelatih timnas u-23, Alberto Bica, memasang target lolos ke semifinal. Namun Indonesia perlu waspada terhadap kekuatan Laos dan Myanmar yang cenderung kuat di tim yuniornya selain Singapura yang selama ini telah menjadi rival berat Indonesia. Alberto sendiri mengaku buta terhadap kekuatan Laos dan Myanmar karena belum pernah melihat permainan mereka.

Rival terkuat di grup B, Singapura, sudah diketahui kekuatannya oleh Alberto setelah kalah 0-2 dalam ujicoba. Dalam beberapa pertandingan terakhir melawan Singapura, baik di level senior maupun junior, Indonesia selalu kesulitan untuk mengalahkan tim dari negeri singa ini. Pertandingan pertama akan mempengaruhi langkah selanjutnya dalam perjalanan Indonesia menuju kampiun Sea Games 2009.

Harapan Besar Masyarakat Indonesia

Setelah kegagalan dua tim nasional sepakbola Indonesia u-19 dalam kualifikasi Piala Asia U-19 beberapa waktu lalu, serta semakin sempitnya peluang Indonesia setelah hanya meraih satu poin dari dua pertandingan melawan Kuwait dalam Pra Piala Asia 2011. Tim yang akan berlaga di Laos ini menjadi harapan terakhir dalam menuntaskan dahaga prestasi sepakbola nasional tahun ini.

Sepakbola Indonesia terakhir kali mencapai prestasi tertinggi dalam ajang Sea Games adalah pada Sea Games Manila 1991. Sudah 18 tahun Indonesia tidak mampu meraih prestasi tertinggi di ajang ini. Dua tahun lalu meskipun menurunkan pemain yang telah berlatih di Belanda, Indonesia tetap tak mampu berbuat banyak setelah kalah bersaing dalam penyisihan grup oleh Thailand dan Myanmar (kini satu grup lagi dengan Indonesia).

Meskipun harapan besar berada di pundak para anak-anak muda penghuni timnas u-23, namun jangan sampai hal ini membebani permainan mereka. Tampil lepas dan bermain baik pasti akan mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat pecinta sepakbola nasional. Tim yang berlaga di Laos ini harus berkaca dari penampilan apik adik-adik mereka (u-19), jangan menganggap remeh lawan dan tetap tampilkan permainan terbaik.

Complete Schedule Football in Sea Games 2009


2 Desember 2009 : Malaysia vs Timor Leste, Thailand vs Vietnam
4 Desember 2009 : Thailand vs Kamboja, Vietnam vs Timor Leste
5 Desember 2009 : Indonesia vs Singapura, Laos Myanmar
6 Desember 2009 : Vietnam vs Malaysia, Timor Leste vs Kamboja
7 Desember 2009 : Myanmar vs Singapura, Indonesia vs Laos
8 Desember 2009 : Timor Leste vs Thailand, Kamboja vs Malaysia
10 Desember 2009 : Indonesia vs Myanmar, Singapura vs Laos
11 Desember 2009 : Kamboja vs Vietnam, Malaysia vs Thailand
14 Desember 2009 : SEMIFINAL
17 Desember 2009 : FINAL

CAGLIARI 2 – 0 JUVENTUS (29-11-09)

Serie A 2009/2010 Matchday 14

Juventus belum mampu bangkit dari keterpurukan. Setelah kalah di Liga Champions, La Vecchia Signora kini harus kembali menelan malu, usai dikalahkan Cagliari 0-2 pada Giornata ke-14 Serie A, Minggu (29/11/2009).

Kekalahan atas Girondins de Bordeaux pada babak penyisihan Grup Liga Champions, ternyata masih membekas dalam pikiran Diego Ribas dkk saat bertandang ke Stadion San't Elia menghadapi tuan rumah, Cagliari. Alhasil, anak-asuh Ciro Ferrarra gagal menampilkan permainan terbaiknya.

Tampil dengan bomber tunggal Carvalho Amauri yang dibantu Mauro Camonaranesi dan Diego Ribas di lini kedua, Juve cukup nyaman mengendalikan permainan di awal laga. Namun, justru Cagliari yang mampu menciptakan peluang terlebih dahulu. Pada menit ke-10, Jeda mengancam dengan memberikan umpan kepada Andrea Lazzari di kotak terlarang. Sayangnya, pemain 24 tahun ini gagal memanfaatkannya dengan baik.

Juve baru bisa membalas melalui Diego Ribas pada menit ke-27. Usai melangecoh pemain belakang Cagliari dengan liukan indah, Diego melepaskan tembakan kaki kiri yang nahasnya masih mampu diamankan kiper Cagliari, Federico Marchetti.

Namun, tiga menit berselang, Juve dipaksa tertunduk setelah Cagliari secara mengejutkan mampu membuka keunggulan melalui gol indah Nene. Spekulasi tendangan jarak jauh striker asal Brasil ini mampu menaklukkan kiper terbaik Italia, Gianluigi Buffon. Mengawali aksi dari lapangan tengah, Nene melepaskan tembakan jarak jauh dari sisi lapangan yang meluncur deras ke pojok gawang Buffon. Keunggulan 1-0 Cagliari pun bertahan hingga jeda.

Tak ingin peluangnya mempertahankan posisi kedua terancam, Juve langsung tancap gas di babak kedua. Baru empat menit laga berjalan, publik tuan rumah di buat terdiam oleh gol Amauri. Nahas, gol sundulan striker berdarah Brasil ini dinyatakan tidak sah, karena Amauri terlebih dulu terpenrangkap offside.

Juve kembali memiliki peluang emas menyamakan kedudukan pada menit ke-76. Memanfaatkan kemelut di muka gawang, usai tendangan bebas Diego, Momo Sissoko berhasil tembakan keras yang sayangnya masih membentur barisan pemain Cagliari yang nampak membuat grendel di depan gawangnya.

Lima menit sebelum laga usai, Juventus semakin gencar melakukan tekanan ke jantung pertahanan Cagliari. Namun, permainan agresif yang ditampilkan Ferrara justru membuat lini belakang Juve lemah. Alhasil, kondisi ini mampu dimanfaatkan dengan baik oleh para pemain Cagliari.

Melaui serangan balik cepat, Alessandro Matri menghadirkan mimpi buruk bagi Juventus di menit akhir pertandingan. Penyerang asal Italia ini sukses melewati hadangan bek kawakan Fabio Cannavaro sebelum berhadapan dan menaklukkan Buffon dengan satu sentuhan cantik. Gol ini pun memupus semangat anak-anak Turin yang harus menyerah takluk 0-2.

Serie A 2009/10 14th Match Day
Cagliari, Stadio Sant’Elia
Sunday 29th November, 2009

CAGLIARI– JUVENTUS: 2-0

Scorers: Anderson (30th), Matri (89th),

CAGLIARI: Marchetti, Pisano, Lopez, Astori, Agostini, Biondini, Conti, Lazzari (Dessena 64th), Cossu (Parola 71st), Jeda, Anderson (Matri 60th). Reserves: Lupatelli, Canini, Barone, Parola, Dessena, Matri, Larrivey
Coach: Allegri.

JUVENTUS: Buffon, Caceres, Cannavaro, Chiellini, Molinaro (Giovinco 80th), Poulsen, Sissoko, Camoranesi, Diego, Marchisio (Del Piero 60th), Amauri. Reserves: Manninger, Legrottaglie, Grygera, De Ceglie, Del Piero, Tiago, Giovinco. Coach: Ferrara.

REFEREE: De Marco

Yellow Cards: Sissoko (17th), Jeda (42nd), Camoranesi (53rd), Cossu (69th), Amauri (70th), Lopez (85th),

Rabu, 25 November 2009

BORDEAUX 2 – 0 JUVENTUS (25-11-09)

Eurpean Champions League Group A Matchday 5

Kejutan terjadi di match day ke lima Grup A, Liga Champions. Bordeaux sukses memastikan diri melaju ke babak 16 besar usai mengalahkan Juventus 2-0, di Stade Chaban-Delmas, Kamis (26/11/2009).

Hasil ini sungguh di luar dugaan, sebab Juventus yang berstatus tim tamu lebih diunggulkan. Pasukan Laurent Blanc tersebut dengan perkasa menjinakan galaknya Nyonya Besar.

Memanfaatkan dukungan penuh suporter, Bordeaux harus bermian hati-hati meladeni permainan lambat khas Juventus. Giorgio Chiellini membuka peluang di menit 22, sayang sundulannya masih terlalu tinggi.

Marouane Camakh balas mengancam gawang Gianluigi Buffon di menit 38. Tapi, Camakh gagal menaklukan Buffon, kendati sudah berhadapan satu lawan satu. Skor 0-0 bertahan hingga jeda.

Di babak kedua, Bordeaux semakin bergairah menekan pertahanan lawan. Gol akhirnya tercipa di menit 54. Berawal dari tendangan bebas akibat pelanggaran Martin Caceres. Tendangan bebas Jaroslav Plasil menempatkan bola ke mulut gawang yang sukses disundul tipis Fernando Menegazzo untuk mengecoh Buffon.

Tertinggal satu gol, Juve mulai gelisah dan bermain kurang tenang. Peluang Amauri Carvalho, memaksimalkan kerja sama Alessandro Del Piero dan Diego Ribas, gagal menjadi gol.

Asik menyerang, Juve melupakan pertahanan. Akibatnya, Camakh yang tidak terkawal, bisa melepaskan sundulan keras menyambut umpan silang di penghujung laga. Skor 2-0 menjadi hasil akhir laga ini.

Bordeaux tak tergoyahkan sebagai pimpinan klasemen dengan mengumpulkan 13 poin dari lima laga. Juve menyusul di posisi dua dengan perolehan delapan poin dari lima pertandingan.

Champions League, Group A – 5th match day
Bordeaux, Chaban-Delmas Stadium
Wednesday 25th November, 2009

BORDEAUX – JUVENTUS: 2-0

Goals: Fernando (53rd), Chamakh (92nd)

BORDEAUX: Carrasso (Rame 56th), Chalme’, Planus, Ciani, Tremoulinas, Diarra, Fernando, Gouffran (Traore 76th), Plasil, Wendel; Chamakh. Reserves: Rame, Cavenaghi, Bellion, Placente, Sertic, Traore, Sane. Coach: Blanc.

JUVENTUS: Buffon; Caceres, Cannavaro, Legrottaglie, Grosso; Felipe Melo, Sissoko (Marchisio 87th), Camoranesi, Diego, Del Piero (Immobile 67th), Amauri (Giovinco 76th). Reserves: Manninger, Grygera, Cannavaro, Marchisio, Poulsen, Giovinco, Immobile.
Coach: Ferrara.

Referee: Edoardo Itturalde Gonzalez

Yellow Cards: Camoranesi (33rd), Felipe Melo (45th), Legrottaglie (51st), Caceres (59th), Fernando (54th), Traore (89th),

Selasa, 24 November 2009

25 Pemain Ikut Bertandang Ke Bordeaux

Setelah Del Piero dan Momo Sissoko sudah bisa merumput lagi, Juventus juga kedatangan Marchisio, Tiago dan Zebina yang baru pulih dari cedera. 3 Pemain ini diikutsertakan dalam laga tandang ke Bordeaux. Hasan Salihamidzic masih ikut serta dalam rombongan tim namun dirinya masih difokuskan untuk memulihkan kondisinya.

3 Pemain yang tidak dibawa ke Prancis, yakni Kirev, Iaquinta dan Trezeguet. Inilah daftar 23 pemain yang dibawa Ferrara ke Prancis. Daftar Selengkapnya:

1 Buffon
2 Caceres
3 Chiellini
4 Felipe Melo
5 Cannavaro
6 Grosso
7 Salihamidzic
8 Marchisio
10 Del Piero
11 Amauri
12 Chimenti
13 Manninger
15 Zebina
16 Camoranesi
18 Poulsen
19 Molinaro
20 Giovinco
21 Grygera
22 Sissoko
23 Ariaudo
28 Diego
29 De Ceglie
30 Tiago
33 Legrottaglie
40 Immobile

Minggu, 22 November 2009

JUVENTUS 1 – 0 UDINESE (22-11-09)

Serie A 2009/2010 Matchday 13

uventus hanya memberikan kesempatan sekira enam jam kepada AC Milan bertengger sebagai runner-up. The Old Lady kembali mengunci urutan kedua setelah mengalahkan Udinese 1-0 pada lanjutan Serie A di Stadion Olimpico Turin, Senin (23/11/2009).

Hingga pekan ke-13, klub asuhan Ciro Ferrara tersebut mengoleksi 27 poin, hasil delapan kemenangan, tiga kali imbang dan dua kekalahan. Juventus masih tercecer lima angka atas pimpinan klasemen sementara Inter Milan.

Pada laga yang disaksikan puluhan ribu pasang mata, kedua tim tidak ngotot melancarkan serangan. Baik Juventus maupun Udinese sangat hati-hati dalam membaca strategi tim lawan. Akibatnya, hampir tidak terlihat peluang emas kedua tim.

Sepanjang 45 babak pertama, tercatat hanya dua peluang. Itu pun diciptakan punggawa Juventus. Peluang pertama terjadi pada menit 12 melalui gelandang Sebastian Giovinco. Namun hantaman bomber muda Italia ini berhasil dimentahkan kiper Udinese asal Slovenia, Samir Handanovic.

Sedangkan kesempatan emas kedua Juventus muncul ketika pertandingan memasuki menit 37. Sayangnya, tendangan Amauri Carvalho terlalu mudah dipatahkan Handanovic. Hingga babak pertama rampung, kedudukan tetap 0-0.

Pada babak kedua tempo pertandingan relatif berjalan sama, bahkan sedikit membosankan. Bedanya, Juventus mampu membukukan gol keunggulan melalui bek Fabio Grosso di menit 51.

Gol diawali aksi individu yang ditunjukkan gelandang Christian Poulsen. Pemain asal Denmark ini melihat bek Martin Caceres dalam posisi yang baik. Pemain pinjaman dari Barcelona tersebut langsung memberikan umpan kepada Grosso. Tembakan Grosso tidak mampu dibendung Handanovic.

Sepanjang babak kedua, pertandingan dikuasai Juventus. Udinese sangat kesulitan menggetarkan gawang Juventus yang dikawal Gianluigi Buffon. Bisa ditebak, keunggulan satu gol Juventus bertahan hingga babak kedua rampung.

JUVENTUS-UDINESE 1-0
GOALS: 5’st Grosso
JUVENTUS (4-2-3-1): Buffon, Caceres, Cannavaro, Chiellini, Grosso, Poulsen, Felipe Melo (6’st Sissoko), Camoranesi, Diego (40’st De Ceglie), Giovinco (6’st Del Piero), Amauri. Trainer Ferrara. Available: Manninger, Grygera, Legrottaglie, Immobile.
UDINESE (4-4-2): Handanovic, Basta, Zapata, Coda, Lukovic, Inler (38’st Sammarco), D’Agostino, Asamoah, Isla (41’st Corradi), Lodi (14’st Romero), Floro Flores. Trainer Pasquale Marino. Available: Belardi, Felipe Dalbelo, Domizzi, Zimling.
REFEREE: Brighi
WARNED: 36’pt Asamoah, Diego

Rabu, 18 November 2009

Indonesia 1 - 1 Kuwait (18-11-09)

2011 AFC Asian Cup Qualification Group B Matchday 4

Indonesia gagal meraih kemenangan pada penyisihan grup Piala Asia 2011. Kuwait menahan tim besutan Benny Dollo itu 1-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Rabu (18/11/2009) malam WIB.

Dalam laga kali ini, Bendol memainkan pola lebih menyerang dengan memainkan Boas Salossa, Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas untuk menggedor pertahanan rapat Kuwait.

Indonesia langsung mengancam gawang tim tamu melalui penyerang Boas. Sayang, tendangan penyerang andalan Persipura itu dari luar kotak penalti masih dapat ditangkap oleh penjaga gawang Kuwait Alkhadi.

Kuwait mencoba membalas serangan Indonesia. Skuad besutan Osama Abdullah itu mendapatkan peluang melalui tendangan bebas Walied Ali. Tapi, tendangannya masih membentur tiang gawang Markus Horison.

Merah Putih terus menggempur pertahanan Kuwait. Akhirnya, usaha Indonesia untuk membobol gawang Alkhadi berhasil juga. Budi yang membawa Merah Putih unggul pada menit 45. Penonton pun bersorak menyambut gol Budi ini.

Sayang, pertandingan babak kedua belum berlangsung lama, Indonesia harus bermain dengan 10 orang. Itu setelah Ismed Sofyan diganjar kartu kuning kedua oleh wasit Tojo Minoru karena melanggar pemain Kuwait.

Keadaan ini mampu dimanfaatkan Kuwait. Akhirnya, Alkhadi dkk mampu menyamakan kedudukan menit ke-71 melalui penyerang Ahmad Ajab. Skor 1-1 bertahan hingga pertandingan usai.

Praktis, hasil ini membuat peluang Indonesia untuk lolos semakin berat. Pasalnya, Charis Yulianto dkk yang baru mengumpulkan tiga poin menjadi juru kunci klasemen Grup B Pra Piala Asia 2011.

Susunan Pemain:

Indonesia
: Markus Horison; Maman Abdurahman, Charis Yulianto, Nova Arianto; Ismed Sofyan, Ponaryo Astaman, Firman Utina, Boas Salossa, Muhammad Ridwan; Bambang Pamungkas, Budi Sudarsono.

Kuwait: N. Alkhadi; Ahmed Aleidan, Fahad Awad, Walied Ali, M. Nada, Yaqqub Al Taher; Fahad Alansari, T. Alamer, Abdullah Alburaiki; Ahmad Ajab, B. Almotawa.

Selasa, 17 November 2009

AFC U-19 Championship 2010 Qualifiers Group G Final Standing

Indonesia U-19 4 - 1 Hongkong U-19 (17-11-09)

AFC U-19 Championship 2010 Qualifiers Group G Matchday 5

Timnas Indonesia U-19 sukses meraih target meraih peringkat ketiga Grup F pada penyisihan Piala Asia U-19 setelah mengalahkan Hongkong 4-1 (2-1) di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung, Selasa.

Pasukan `Garuda Cilik` tampil luar biasa dan langsung menggebrak sejak kick off. Bahkan striker yang juga kapten timnas Indonesia, Syamsir Alam mencetak gol tercepat pada penyisihan grup F pada saat pertandingan baru berjalan 18 detik.

Syamsir juga mencetak gol keduanya pada menit ke-36 melalui proses yang tak kalah cantiknya dengan gol pertamanya.

Kemenangan tim "Merah Putih" digenapkan oleh Abdul Rachman Lesyaluhu menit ke-52 yang menyelesaikan umpan Ferdiansyah serta menit ke-88 babak kedua setelah melakukan solo run.

Hongkong sempat menyamakan kedudukan pada menit ke-5 melalui gol Lau Cheuk Hin, namun selanjutnya tim asuhan Cesar Payovich tak terbendung.

Berbeda dengan penampilan sebelumnya, Payovich menempatkan Syamsir Alam di belakang Alan Martha dan Abdul Rachman. Hasilnya sebanding, dua gol dilesakan oleh pemain bernomor punggung 10 itu sehingga total mengemas empat gol pada sepanjang penyisihan grup F.

Sepertihalnya saat menahan imbang Australia 0-0, pergerakan timnas Indonesia tetap lugas dan disiplin melakukan pengawalan pemain lawan. Syamsir dkk sebenarnya bisa menang lebih dari empat gol, namun tiga peluang emas lainnya gagal membuahkan gol.

Koordinasi rapi juga diperlihatkan sektor pertahanan "Merah Putih" yang dikoordinir Ferry Firmansyah dan Ferdiansyah yang cukup disiplin mengawal Lam Hok Hei dkk.

Selain itu, kiper Tri Windu Anggono juga tampil gemilang dengan menggagalkan beberapa peluang emas Hong terutama pada babak kedua.

Setelah unggul 3-1, Payovich menarik Alan Martha dengan memasukan Yandi Sofyan Munawar. Di pengujung babak kedua, Abdul Rachman menggenapkan kemenangan Timnas Indonesia 4-1 melalui golnya menit ke-88.

Hingga pluit panjang dibunyikan wasit Fan Qi kedudukan tetap 1-4 untuk kemenangan Indonesia. Dua kartu kuning diberikan kepada Iu Wai (Hongkong) dan Yericho Christiantoko (Indonesia).

Susunan pemain Hongkong: Tsang Man Fai (kiper), Iu Wai, Tam Lok Hin, Hiu Jing Yip, Li Shu Yeung, Lo Kong Wai, Lau cheuk Hin/ Fong Fak Lun, Lam Hok Hei, Fung Hing Wa, Chan Cham Hi/ Chan Shiu Kwan, Wong Wai.

Indonesia: Tri Windu Anggono (kiper), Taji Prasetyo, Yericho Chritiantoko/ Sedek Sanaki, Ferry Firmansyah,Ferdiansyah, Abdul Rachman Lestaluhu, Syamsir Alam/Ridwan Awaludin, Alan Martha/ Yandi Sofyan, Moch Zaenal, Rizky Ahmad Sanjaya, Alfin Ismail Tuasalamoni.

Senin, 16 November 2009

Indonesia U-23 2 - 1 Sriwijaya FC (15-11-09)

Tim nasional sepakbola U-23 yang disiapkan untuk terjun di Sea Games Laos, Desember mendatang, akhirnya memenangi laga uji coba setelah mengalahkan klub anggota Djarum Indonesia Super League, Sriwijaya FC, dengan skor 2-1, Minggu (15/11).

Gol-gol kemenangan pasukan Alberto Bica dalam laga yang digelar di Stadion Jakabaring, Palembang, itu dicetak oleh Sutan Tama dan Dedi Santoso. Sedang gol Sriwijaya dihasilkan oleh Keith Gumb Kayamba.

Dalam laga ini, gelandang serang Sriwijaya, Tony Sucipto, tampil sebagai kapten tim nasional U-23. Menghadapi klubnya sendiri, Tony menjadi motor serangan tim nasional U-23.

Namun, Laskar Wong Kito, yang diperkuat para pemain yang lebih senior, lebih mampu mengendalikan permainan, terutama pada babak pertama. Peluang juga lebih banyak dihasilkan Sriwijaya melalui para gelandang dan penyerangnya, seperti Kayamba, Zahrahan, Ahmad Rivai, dan Mustafa Aji.

Gol bagi Sriwijaya akhirnya tercipta pada menit ke-43 melalui Kayamba yang melakukan penetrasi dengan melewati pemain belakang tim nasional U-23, Yudi, sebelum akhirnya melepaskan tendangan keras ke gawang tim nasional U-23.

Pada babak kedua, Sriwijaya masih tampil mendominasi permainan dengan umpan-umpan pendek. Namun, tim nasional U-23 justru berhasil mencuri gol menit ke-67 dari titik penalti melalui Sutan Tama setelah Egy Melgiansah dilanggar penjaga gawang Hendro Kartiko di kotak terlarang.

Berhasil menyamakan kedudukan 1-1, semangat tim nasional U-23 langsung meningkat. Mereka mulai berhasil menekan Sriwijaya. Kuatnya barisan pertahanan Sriwijaya sempat membuat beberapa peluang Tim Garuda Muda gagal berbuah gol.

Pada menit ke-85, pertahanan Sriwijaya akhirnya jebol setelah Dedi Santoso berhasil melewati dua pemain belakang Sriwijaya sebelum akhirnya melepaskan tendangan keras yang menjadi gol kemenangan tim nasional U-23.

Kemenangan ini disambut gembira pelatih tim nasional U-23, Alberto Bica. Sebab, pada pertandingan pekan lalu, Toni Sucipto dan kawan-kawan menderita kekalahan dari tim U-23 Malaysia.

"Anak-anak sudah bermain bagus. Ini merupakan modal awal untuk menuju pertandingan Sea Games," ujar Alberto. "Semua lawan di Sea Games itu berat, yang penting siapa pun lawan kami akan tetap bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang maksimal, yaitu semifinal sesuai target," lanjutnya.

Sabtu, 14 November 2009

Kuwait 2 - 1 Indonesia (14-11-09)

2011 AFC Asian Cup Qualification Group B Matchday 3

Timnas Indonesia gagal menahan imbang Kuwait dan dipaksa menyerah 1-2 (1-0) dalam pertandingan kualifikasi Piala Asia Grup B di Stadion Kuwait SC, Kuwait City, Sabtu malam waktu setempat (Minggu dinihari WIB).

Pada babak pertama pertandingan itu, pelatih Benny Dollo menempatkan Bambang Pamungkas dan TA Musafri di lini depan, sementara lini belakang dipasang Isnan Ali, Maman Suryaman, Charis Yulianto, dan Ismed Sofyan, serta kiper Markus Horison.

Kuwait mendominasi serangan dalam pertandingan yang disiarkan televisi RCTI itu, sedangkan Indonesia mengandalkan serangan balik.

Ketika Ponaryo Astaman, Syamsul, Ilham, dan Eka Ramdani mencoba membangun serangan di lini tengah pada pertengahan babak pertama. Satu serangan berbahaya salah seorang pemain Kuwait menghantam mistar gawang Indonesia.

Menit 25, bek M Ridwan masuk menggantikan Isnan Ali karena pelatih Benny Dollo ingin mengubah formasi lini belakang. Upaya Benny tidak sia-sia, karena setelah itu tandukan Bambang Pamungkas di menit ke-32 memanfaatkan umpan matang Ismed dari pojok lapangan, membuat bola melesak ke gawang Kuwait. Kedudukan berubah 1-0 untuk Indonesia.

Babak kedua, Indonesia mulai mampu mengembangkan serangan lewat para pemain dari lini tengah dari kaki ke kaki. Menit 58, M Ilham mengganjal salah seorang pemain Kuwait sehingga diganjar hukuman penalti oleh wasit. Pemain nomor punggung 17, Bader Al Mutuwa, berhasil mengeksekusi penalti dan mengecoh kiper Indonesia Markus Horison. Kedudukan menjadi imbang 1-1. Benny Dollo memasukkan Hariono menggantikan Ponaryo pada menit ke-65.

Satu peluang Bambang di menit 75, saat ia terlepas dari kawalan pemain belakang Kuwait, sayang tidak membuahkan poin karena ia sudah dalam posisi offside.

Selanjutnya, pada menit 77, Firman Utina masuk menggantikan Eka Ramdani. Menit 79 terjadi sedikit benturan pada Markus oleh pemain Kuwait.

Menit 86, Bader menambah gol untuk Kuwait dari kanan pertahanan Indonesia. Kedudukan berubah Kuwait unggul 2-1.

Satu peluang emas lewat kaki Bambang Pamungkas di menit-menit akhir mampu ditepis pemain belakang Kuwait setelah kiper Kuwait keluar dari sarangnya. Kedudukan tidak berubah 2-1 untuk Kuwait.

Dengan hasil ini, Indonesia tetap dua poin dari tiga kali pertandingan sementara Kuwait mengumpulkan enam poin. Pertandingan di grup B lainnya juga berlangsung antara Oman melawan Australia. Pertandingan kedua (leg 2) melawan Kuwait akan digelar di Jakarta pada 18 November.

Indonesia U-19 0 - 0 Australia U-19 (14-11-09)

AFC U-19 Championship 2010 Qualifiers Group G Matchday 4

Indonesia U-19 menahan imbang Australia U-19 dalam Kualifikasi Piala Asia, Sabtu 14 November 2009. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung, tim Garuda Muda tampil memuaskan.

Setelah bermain imbang 0-0 di babak pertama, Australia sempat menghentak lewat gol Kerem Bulut di awal babak kedua. Namun gol itu dianulir wasit karena Bulut terlihat menggunakan tangannya.

Dari gol ini bisa terlihat kalau The Soceroos mulai bisa mengimbangi tekanan Garuda Muda. Sayangnya keuletan Garuda Muda malah sedikit meluntur. Sebab Garuda Muda mulai tidak sabaran mencetak gol.

Ini terlihat dari bola-bola lambung yang langsung di arahkan ke jala The Soceroos. Feri Firmansyah melakukan serangan paling berbahaya di menit 59 dan 61.

Percobaan pertamanya melalui tendangan keras dari kiri pertahanan Australia. Bola sebenarnya sudah membuat kiper Mark mati langkah, namun bola malah tipis melebar dari gawang. Di percobaan kedua, Feri melakukan tendangan bebas yang membentur mistar gawang.

Australia membalas melalui serangan balik di menit 65. Namun sama seperti serangan sebelumnya, bola enggan bersarang di jala Kiper Tri Windu. Ini bukan serangan pertama yang harus ditangani Tri Windu.

Indonesia sulit mengembangkan serangan karena perbedaan fisik yang cukup mencolok. Bukan sekali striker Alan Martha dan Syamsir Alam harus dihentikan dengan kontak fisik. Martha dan Syamsir harus jatuh bangun menangani halangan itu.

Sebaliknya bagi The Soceroos membayarnya dengan hujan kartu kuning ke kubu mereka.

Peluang emas kembali datang buat Garuda Muda di menit 80. Saat Alam Martha melakukan tusukan ke kanan pertahanan tim tamu. Namun gawang yang sudah kosong masih gagal dijebol karena bola masuk ke pelukan kiper Mark.

Berselang semenit, Alan kembali melakukan tusukan dari sisi yang sama. Tapi lagi-lagi, peluang itu gagal.

Masuk lima menit akhir, pelatih Cesar Payovich mulai memperkuat lini pertahanannya dengan menarik Alan Martha keluar. Ini cukup efektif menahan serangan The Soceroos hingga peluit panjang. Skor akhir pun imbang 0-0 untuk kedua tim.

Atas hasil ini, The Soceroos masih jadi Runner Up Grup F dengan poin tujuh. Sedangkan Tim Merah Putih hanya mengumpulkan poin empat dari empat pertandingan.

Skuad Kedua Tim


Indonesia: Tri Windu; Ferdiansyah, Prashetio, Ma Zainal Haq, Tuasalamony; Firmansyah, Abdul Rahman Lestaluhu, Yerciho (Ohorella '90); Syamsir Alam (Munawar'78), Alan Martha (R.Awaludin'85).

Australia: Mark B; Jason Davidson, Rhyan Grant, James Robert (Thomas Oar'52), Ben Kantarovski; Daniel Bowles, Kerem Bulut; Joshua McFey (Duke Danning), Brendan H, C.Bush; Jared Lum (Peter Lustica'58).

Kamis, 12 November 2009

Indonesia U-19 6 - 0 Chinese Taipei U-19 (12-11-09)

AFC U-19 Championship 2010 Qualifiers Group G Matchday 3

Tim Indonesia U-19, mencoba kembali menghidupkan peluang melaju ke putaran final Piala Asia U-19. Garuda Junior sukses menggulung China Taipei 6-0, pada laga Kualifikasi Piala Asia U-19, Grup F, di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung.

Kualitas China Taipei masih di bawah permainan anak-anak Indonesia. Situasi ini langsung dimanfaatkan oleh skuad besutan Cesar Payovich untuk mendulang gol. Hasilnya, Alan Martha sukses membuka skor pada menit 6. Tendangan voli Marta memaksa kiper Pan Wen Chieh hanya terdiam melihat bola masuk gawangnya.

Kran gol Indonesia semakin terbuka pada menit 20. Kali ini giliran bomber andalan Syamsir Alam yang suskes melepaskan tendangan jarak jauh. Hanya berselang dua menit, Ferdiansyah menutup babak pertama menjadi 3-0, melalui sundulan.

Pada babak kedua, Indonesia tak memberikan kesempatan Taipei untuk berkembang. Baru dua menit laga berjalan, Syamsir Alam mencetak gol keempat dengan sundulan, memaksimalkan umpan Alan Martha. Tak lama berselang Alan Martha mencetak gol keduanya (58) dan tendangan Fery Firmansyah (67), menutup skor menjadi 6-0.

Hasil ini membuat perolehan poin Indonesia menjadi tiga angka. Indonesia harus kembali mengumpulkan poin penuh pada dua laga yang tersisa melawan Autralia dan Hongkong, sambil berharap jepang atau Singapura terpeleset.

Susunan Formasi:
Indonesia: Tri Windu, Ferdiansyah, Taji Prashetio, M Zainal, Alfin Ismail Tuasalamony, Feri Firmansyah, Abdul Rahman Lestaluhu (60-Novri Setiawan), Rizky Ahmad Pellu, Sedek Sanaky (65-Vava Mario Yagalo), Syamsir Alam, Alan Martha (73-Yandi Sofyan Munawar)

Taipei: Pan Wen Chieh, Hui Jie (75-Shen Po Chiang), Chih Wei, Yung Chin, Tzu Chi, Jian Liang, Chan Lun, Hao Wei, Chih Hao, Chun Hung, Chiang Fa

Senin, 09 November 2009

SEA Games Laos 2009 : Indonesia Bertemu Singapura

Indonesia akan menghadapi Singapura pada cabang olahraga (cabor) sepakbola putra di ajang SEA Games 2009 yang akan dihelat di Vientiane, Laos, Desember mendatang.

Ya, drawing untuk tim peserta SEA Games 2009 telah dilaksanakan di Laos, Selasa (10/11/2009) pagi. Sembilan negara akan bertarung mempertaruhkan gengsi pada turnamen yang digelar dua tahun sekali di Asia Tenggara.

Skuad Merah Putih tergabung dalam Grup B bersama tuan rumah Laos, Myanmar, dan Singapura. Sementara, Grup A bisa dibilang grup neraka. Juara bertahan Thailand bakal mendapat tantangan dari Vietnam, Malaysia, Kamboja, dan Timor Leste.

Meski tergabung dalam grup yang ?lebih mudah', bukan berarti Indonesia bisa memandang remeh calon lawannya. The Young Lions (julukan Singapura) terus membuktikan kualitas mereka sebagai salah satu tim kuat Asia Tenggara. Baru-baru ini, mereka tampil trengginas dan mengalahkan Kamboja 6-0 pada laga persahabatan U-23.

Sementara, Myanmar yang telah melakukan banyak perombakan pada liga nasional pun harus diwaspadai. Terbukti, mereka berhasil merebut medali perak pada SEA Games 2007 di Thailand.

Dua negara ASEAN lainnya yakni Brunei Darussalam dan Filipina tidak akan ambil bagian pada cabor ini. Brunei mendapat sanksi larangan tampil oleh FIFA akibat intervensi pemerintah. Sedangkan Filipina tidak mengirimkan skuad putra maupun putrid dalam cabor sepakbola di SEA Games kali ini.

Perhelatan SEA Games 2009 sendiri akan dilaksanakan pada 9 Desember - 18 Desember mendatang.

Indonesia U-23 1 - 3 Malaysia U-23 (9-11-09)

Tim nasional U-23 Indonesia dikalahkan tim nasional U-23 Malaysia 1-3 dalam pertandingan uji coba di Stadion Jakabaring, Palembang, Senin (9/11). Kekalahan ini menjadi pelajaran penting bagi tim yang dipersiapkan untuk menghadapi kejuaraan multicabang SEA Games Laos itu.

Pelatih tim nasional Indonesia U-23, Alberto Rica, menyalahkan persiapan tim sebagai biang kekalahan ini. “Indonesia beda dengan Malaysia. Pemain mereka patuh kalau dipanggil untuk tim nasional. Sementara pemain kita untuk pemanggilan pemain ke tim nasional prosesnya bisa panjang karena harus izin dulu dengan klub pemilik,” ujar pelatih asal Uruguay itu.

Indonesia sebenarnya langsung mengawali pertandingan dengan terus berusaha menekan tim tamu. Namun buruknya penyelesaian akhir membuat Garuda Muda gagal mencetak gol. Malaysia, yang mengandalkan serangan balik, justru berhasil mencetak gol pertama melalui Muhammad Amri Yayah di menit ke-28.

Malasyia menggandakan gol dua menit berselang lewat Baddrol Batiar. Gol penutup Malaysia dicetak 34 melalui titik penalti. Sementara gol balasan Indonesia terjadi pada menit ke-40 juga melalui penalti yang dilakukan Sutan Tama setelah salah satu pemain belakang Malaysia menyentuh bola di kotak terlarang.

Pada babak kedua, Malaysia mengganti hampir semua pemainnya. Sedang Indonesia tetap memainkan para pemain intinya. Namun sampai peluit akhir dibunyikan, Tony Sucitpo dan kawan-kawan gagal menyamakan kedudukan.

Dua pemain, Sutan Tama dari Indonesia, dan pemain Malasyia Muhammad Faisal, mendapat kartu merah karena saling baku pukul dalam pertandingan ini. Pertandingan babak kedua memang menjurus kasar karena Indonesa terus menerus gagal menambah gol. Penalti yang dilakukan Tony di babak kedua juga tidak menghasilkan gol karena tendangannya masih melenceng di sisi gawang Malaysia.

Meski kalah, Alberto tetap percaya Indonesia masih bisa berbicara di SEA Games Laos, Desember mendatang. Namun ia menggaris bawahi seluruh komponen tim harus bekerja keras untuk membenahi kelemahan tim. “Saya masih optimis bisa mencapai semifinal di SEA Games,” ujar Alberto.

Enam Pemain Juventus Dipanggil Lippi

Kejuaraan Serie A sekali lagi akan jeda karena pertandingan internasional. Terakhir play-off untuk Afrika Selatan Piala Dunia 2010 dan kualifikasi untuk Usia Dibawah 21 2011 Piala Eropa akan dimulai.

Ada juga sejumlah pertandingan persahabatan yang menarik. Di antara ini adalah dua pertandingan Juara Dunia Italia yang akan bermain pada Sabtu 14 November (di Pescara) melawan Belanda dan pada hari Rabu 18 November melawan Swedia (di Cesena).

Untuk kedua pertandingan persahabatan tersebut, yang terakhir di tahun 2009, pelatih nasional memanggil enam pemain Juventus. diantaranya adalah Gigi Buffon, Fabio Cannavaro, Giorgio Chiellini, Fabio Grosso, Nicola Legrottaglie, dan Mauro German Camoranesi.

Skuad Lengkap Italia:

Kiper: Gianluigi Buffon (Juventus), Morgan De Sanctis (Napoli), Federico Marchetti (Cagliari).

Bek: Salvatore Bocchetti (Genoa), Fabio Cannavaro (Juventus), Mattia Cassani (Palermo), Giorgio Chiellini (Juventus), Domenico Criscito (Genoa), Fabio Grosso (Juventus), Nicola Legrottaglie (Juventus), Christian Maggio (Napoli), Gianluca Zambrotta (AC Milan).

Gelandang: Davide Biondini (Cagliari), Mauro Camoranesi (Juventus), Antonio Candreva (Livorno), Daniele De Rossi (AS Roma), Daniele Galloppa (Parma), Marco Marchionni (Fiorentina), Angelo Palombo (Sampdoria), Andrea Pirlo (Milan).

Penyerang: Antonio Di Natale (Udinese), Alberto Gilardino (Fiorentina), Raffaele Palladino (Genoa), Giampaolo Pazzini (Sampdoria), Giuseppe Rossi (Villarreal).

Indonesia U-19 0 - 7 Japan U-19 (9-11-09)

AFC U-19 Championship 2010 Qualifiers Group G Matchday 2

Timnas U-19 Indonesia mendapat pelajaran berharga dari timnas U-19 Jepang. Kalah kualitas pemain plus strategi jelas terlihat saat Garuda Muda dihancurkan tujuh gol tanpa balas.

Dengan kekalahan ini timnas Indonesia harus puas menghuni dasar klasemen dengan catatan tak pernah mencetak satu gol pun. Sedangkan bagi Jepang, pesta gol ini semakin mengokohkan posisi mereka di puncak klasemen Grup F Pra Piala Asia U-19 dengan torehan enam poin.

Bertanding di Stadion Si Jalak Harupat, Senin 9 November 2009, timnas Indonesia langsung tertinggal sejak menit keempat. Tendangan bebas Takgi Toshiyuki gagal dibendung kiper timnas Indonesia Yoewanto Stya Beny.

Garuda Muda langsung merespon ketertinggalan lewat Alan Martha. Sayangnya aksi individu Martha yang mampu melewati tiga pemain bertahan Jepang harus terbuang sia-sia setelah sepakannya melebar.

Jepang memperbesar ketinggalan lewat Nagai Ryo. Striker bernomor punggung 23 ini akhirnya membuat Jepang unggul 2-0 setelah tandukannnya di menit ke-11 gagal dibendung Beny.

Pemain muda Indonesia sebenarnya bukan tanpa peluang. Namun usaha mereka selalu gagal karena permainan yang terburu-buru plus penyelesaian yang buruk.

Bahkan Jepang berhasil memperbesar keunggulan setelah tembakan Kato Masaro kurang sempurna dihentikan Beny. Kedudukan 3-0 ini bertahan hingga turun minum.

Kondisi tak membaik di babak kedua. Justru Jepang yang berhasil menguasai jalannya pertandingan. Garuda Muda Indonesia benar-benar diajari cara bermain sepakbola.

Adalah Takaghi Toshiyuki yang berhasil mencetak gol pertama Jepang di babak kedua. Berawal dari kerjasama dengan Nagai Ryo di menit ke-52, gelandang serang Jepang ini berhasil melepaskan tembakan mendatar yang gagal dibendung Beny. 4-0 untuk keunggulan Jepang.

Belum puas dengan empat gol, Jepang terus mengurung permainan Indonesia. Alhasil tiga gol kembali bersarang ke gawang Indonesia. Tiga gol tambahan itu dicetak lewat tandukan bek Takahashi (54'), Takagi (56) dan Nagai Ryo (71). Kedudukan 7-0 ini bertahan hingga pertandingan usai.

Susunan Pemain

Indonesia: Yoewanto Stya Beny, Yericho Christiantoko, Mokhamad Syaifuddin, Alfin Ismail Tuasalamony, Feri Firmansyah, Alan Martha (Badherun Money), Mochammad Zainal Haq, Rizky Sanjaya Pellu, Abdul Rahman Lestaluhu, Yandi Sofyan Munawar (Ridwan Awaludin), Vava Mario Yagalo (Sahlan Sodik).

Jepang: Nakamura Hayato, Tanaka Masaki, Ohgihara Takahiro, Iwata Shuhei, Kikuchi Daisuke, Musaka Mitsunari, Osaki Junya, Kato Masaro (Yamazaki Naoyuki), Furuta Hiroyuki, Takagi Toshiyuki, Nagai Ryo

Minggu, 08 November 2009

Indonesia U-19 0 - 1 Singapore U-19 (7-11-09)

AFC U-19 Championship 2010 Qualifiers Group G Matchday 1

Setelah timnas Indonesia ditekuk 1-3 atas Singapura dalam partai ujicoba awal pekan ini, giliran timnas Indonesia U-19 yang kemudian gagal meraih angka di laga perdana kualifikasi grup F Piala Asia U-19 yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat Soerang Bandung, Jawa Barat, Sabtu sore (7/11). Timnas U-19 kalah 0-1 (0-0) lawan Singapura.

Pelatih Timnas Cesar Payovich di awal laga babak pertama menempatkan Syamsir Alam dan Munawar. Sejumlah peluang Timnas belum mampu membuahkan gol. Satu peluang emas Syamsir yang lepas dari kawalan dan berhadapan kiper Singapura Neezam, namun tendangannya melampaui mistar gawang.

Singapura berusaha meredam serangan timnas dan hanya melakukan satu dua serangan. Hingga akhir babak pertama kedudukan tetap imbang 0-0.

Babak kedua, Indonesia kembali berupaya menekan pertahanan Singapura melalui umpan-umpan panjang. Praktis Singapura mengandalkan serangan balik.

Dalam laga wasit Huang Junjie dari Cina malah memberikan kartu merah kepada pemain cadangan Singapura M Kahirul karena melakukan protes berlebihan di bangku cadangan.

Di menit 68, Singapura justru mendapat satu peluang emas yang berhasil keluar dari jebakan offside. Madhu Mohana yang mencetak gol untuk Singapura.

Upaya Cesar menyamakan kedudukan dengan memasukkan Alan Marta, Ridwan dan Syaiful pun tak membuahkan hasil. Kedudukan pun tetap 1-0 untuk Singapura.

Cesar usai laga menyatakan kekalahan timnas adalah tanggung jawabnya. "Kami memiliki banyak peluang dibanding Singapura," katanya ketika disinggung tim bermain jelek.

Sementara asisten pelatih Singapura Sudiab Bin Dali gembira atas tiga poin yang diraih timnya. Ia menyatakan Indonesia mendominasi permainan dan timnya hanya mengandalkan serangan balik. ant/eye


Daftar pemain:

Indonesia: Yoewanto Beny (kiper), Yericho Christiantoko, Feri Frimansyah, M Syaifuddin, Abdul Rahman, Yandi Munawar/Syaiful Bachri, Syamsir Alam (kapten)/Alan Martha, M Zainal Had, Vava Mario/Ridwan Awaluddin, Alfin Ismail.

Pelatih: Cesar Payovich.

Singapura: M Nezaam (kiper), M Safuwan (kapten), M Azwar, M Shakir, M Raihan, Safirul/Faiz, Luo Zhenlun Uegene/M Nazrul, M Syafiq, M Muhaymin/Ahmad Suhaimi, M Haziq,
Pelatih Madhu Mohana.

Player Ratings: Atalanta 2–5 Juventus

ATALANTA

Consigli: 4 - Was left exposed by his defence corps and was well beaten on all five goals. He was undoubtedly happy to hear the full-time whistle.

Garics: 5 - Pushed forward on a couple of occasions and made a vital tackle on Giovinco in the 20th minute but had no answer for the forward runs of Grosso.

Talamonti: 4 - It was a gong-show for Atalanta’s defenders tonight and Talamonti was the star of the programme. His brutal clearance set up Camoranesi’s second goal and he failed to clear the danger again for Melo’s wonderstrike.

Peluso: 4 - Did not fare much better than his fellow centre-back as he allowed Camoranesi to slip in front of him and head in the opening goal of the game.

Bellini: 5 - It was a night to forget for the entire Atalanta back line as the left-back could not handle the skill of Camoranesi.

Padoin: 6 – His poor passing could have been blamed on the poor conditions but his coach will not be pleased nonetheless.

Ceravolo: 7 - The on loan midfielder from Reggina proved to be a real nuisance at times down the flank and gave Grosso a couple of scares before finding a goal that cut the lead to one at the time.

Guarente: 7 - His defence splitting pass set up Valdes’ goal and he can be proud of his performance tonight.

Valdes: 7.5 - He was one of the few Atalanta players who showed up to play tonight and he was rewarded with a second half goal. Was Atalanta’s best player on the evening.

Doni: 6 - The old warhorse still can’t keep his emotions in check during big matches as he picked up a yellow card and complained bitterly throughout.

Tiribocchi: 6 - Atalanta’s leading scorer missed a great chance in the 16th minute that would have given his team a precious early lead. Disappeared for a long stretch before supplying the pass that set up Ceravolo’s goal.

JUVENTUS

Buffon: 6 - The Italian number one did not have too much to do but when he was called upon to make the big save he did just that as witnessed by his stop on Guarente just before half-time. Might have done better to stop Valdes but had no chance on Ceravolo’s goal.

Caceres: 6 - He is not scared to push forward and whipped in a series of crosses into the box. Caught out on Valdes’ goal though and the full-back position remains a real concern for the Old Lady.

Cannavaro: 7 - Steady at the back this evening in rainy conditions that do not favour defenders. Only blemish on his match tonight was the silly yellow card he picked up in the second half.

Chiellini: 8 - The tough as nails Italian defender just might be the first name on Ferrara’s team sheet every week. He is great in the air, ferocious in the tackle and dangerous on set pieces.

Grosso: 7 - We saw the good and the bad from the Italian defender tonight. He almost gifted Ceravolo a goal with a poor back pass in the early going and then had to pick up his shorts after the Atalanta midfielder got the better of him. He also showed why he is one of Marcello Lippi’s favourites as his probing runs set up Camoranesi’s two goals.

Poulsen: 7 - The much maligned Danish midfielder put in a solid shift tonight and protected the back line admirably. Made a plethora of important tackles.

Felipe Melo: 7.5 - Had a goal disallowed but his persistence paid off when he scored the goal of the match with a laserbeam that found the top corner.

Camoranesi: 8.5 - Scored the first two goals of the game to send Juve on their way. When he is firing on all cylinders, the Bianconeri are a tough nut to crack. He has now scored three goals in his past two games and looks like the Camoranesi circa 2006.

Diego: 7 - The Brazilian maestro put the match to bed with a goal late on and looked dangerous with the ball at his feet.

Giovinco: 5.5 -The diminutive dynamo was muscled off the ball one time too many and his first touch was brutal tonight. The only stain on Juve’s performance this evening.

Trezeguet: 7 - The Frenchman played as the lone striker tonight and despite disappearing for brief stretches during the game he did what he does best as he scored his 167th goal for the club.

Subs

De Ceglie: 6.5 – Came on for the disappointing Giovinco and played fairly well in the 18 minutes he was on the pitch.

Immobile: NA – Brief cameo appearance.

ATALANTA 2 – 5 JUVENTUS (7-11-09)

Serie A 2009/2010 Matchday 12

Juventus yang menggunakan kostum tandang, menurunkan formasi 4-2-3-1 dengan ujung tombak Trezeguet. Atalanta dengan formasi 4-4-2 tidak ingin memberikan kemudahan bagi Juventus di Bergamo.

Di menit 1, Giovinco menekan Garics di area lawan namun bek lawan tersebut dapat mengamankan bola. Semenit berselang, bola memasuki area Juve, para bek menyundul bola keluar lapangan. Tembakan yang diarahkan Tiribocchi dari bola muntahan juga masih melebar.

Di menit 3 umpan silang dari Caceres ke Trezeguet disambut dengan sundulan namun sayangnya dapat diantisipasi oleh lawan. Semenit kemudian, Grosso berusaha mengirimkan umpan ke jantung pertahanan lawan namun sayangnya kembali melebar. Menit 5 Bola yang dumpankan Ceravolo dapat dihalau Cannavaro.

Kemudian di menit 6 Caceres mengirim umpan silang ke depan gawang lawan namun dapat dihalau bek lawan. Dua menit kemudian, umpan pendek manis diberikan kepada Giovinco namun tendangannya melebar dalam aksi terakhirnya. Di menit 9 Camoranesi menembak dari luar kotak penalti dan menyebabkan kiper susah payah menghalau bola ke samping gawang. Sepak pojok diraih Juve, umpan dikirim dan dihalau bek lawan namun bola masuk kembali ke depan gawang lawan dan Chiellini berusaha meringsek kedalam, sayang pelanggaran terjadi di dalam kotak penalti dan menghentikan pertandingan sementara.

Di menit 12 tendangan bebas diraih Atalanta: tendangan Doni dihalau Cheillini: menghasilkan sepak pojok, umpan dikirim namun berhasil disundul keluar oleh Poulsen. Tiga menit berselang Tiribocchi menembak bola dan melebar. Tendangan bebas bagi Juve setelah Giovinco dilanggar: Diego langsung menembak ke gawang namun sayangnya melebar.

Menit 18 tendangan bebas dari sisi kanan untuk Atalanta: bola masuk lurus ke gawang namun dapat dihalau kembali. Semenit kemudian sepak pojok bagi Juve: Diego mengumpan namun dapat dihalau bek lawan dan bola muntahan disambut tendangan Giovinco yang masih melebar.

Menit 23, Ceravolo berusaha menembak bola namun Buffon dapat menangkap bola dengan baik. Tiga menit berselang, Buffon memperlihatkan penyelamatan dengan kaki setelah Ceravelo masuk ke dalam kotak penalti Juve.

Di menit 28, Cacares umpankan bola ke Trezeguet yang disambut dengan sundulan dan gol namun sayangnya dianulir karena off side. Dua menit berselang, Poulsen menghalau bola liar yang masuk ke jantung pertahanan Juve. Sepak pojok diraih Atalanta dan bek Juve sigap menghalaunya. Menit 33 umpan yang diberikan Garics disambut Doni namun sayangnya masih melebar.

Keunggulan akhirnya dimiliki Juve di menit 36: bola yang matang diumpankan Grosso yang disambut Camoranesi sehingga merubah kedudukan menjadi: 1-0.

Atalanta kembali terkecoh saat melakukan kick-off dimana setelah gol pertama telah dicetak, Camoranesi dan Grosso berhasil merebut bola dan memberikan kesempatan untuk Camonaresi menghasilkan gol kedua: 2-0.

Juve berusaha kembali di menit 39 namun bek lawan dengan sigap menghalaunya. 4 menit berselang tendangan bebas bagi Juve: Diego mengumpankan bola ke depan gawang lawan namun bek lawan dapat menghalaunya. Menit 44 sepak pojok bagi Juve, umpan disambut Chiellini namun dapat dihalau bek lawan. Semenit kemudian Buffon menyelamatkan gawang Juve dari tendangan keras Ceravolo.

Di menit pertama perpanjangan waktu, Diego sempat terperangkap offside. Babak pertama usai dan skor 2-0 untuk keunggulan Juve.

Babak kedua merupakan pertandingan yang menarik bagi Juve karena unggul 2 angka setelah serangan yang dilakukan anak asuh Conte. Menit 2 babak kedua, Poulsen menghalau bola dari depan gawang Buffon setelah Atalanta sempat mengamuk di awal babak kedua. Semenit kemudian Diego mengumpan ke Chiellini namun tendangannya tidak terlalu kuat dan dapat diamankan.

Di menit ke 5, Valdes memasuki kotak penalti Juve dan mengecoh Buffon: 2-1. Semenit kemudian tendangan bebas bagi Juve: Diego mengumpan bola dan disambut Cannavaro, bola sempat masuk ke gawang namun kembali dianulir karena offside.

Menit 8 Buffon menyelamatkan bola setelah Valdes mengumpan bola ke depan gawang. Semenit kemudian Juve kembali golnya dianulir setelah Poulsen mencetak gol. Semenit kemudian, Melo menembak ke arah gawang dan GOL: 3-1.

Menit 11 tendangan bebas bagi Atalanta: bola diumpankan ke depan gawang Juve namun tidak ada seorangpun yang meraih bola tersebut. Dua menit berselang, Buffon menyambut bola yang diumpankan Tiribocchi.

hampir 15 menit babak kedua, bola yang ditembakkan Grosso masih lemah ditip bek lawan. 3 menit berselang, Guarente menembak dari luar kotak penalti dan melebar. Menit 20, Giovinco memberikan umpan silang namun masih melebar.

Menit 21 Diego menembak dari luar kotak penalti namun masih melebar. Semenit berselang Diego kembali terhenti akibat dihadang bek lawan usai menyambut bola muntahan hasil sepakan Poulsen.

Keanomalian muncul seperti vs Napoli kembali terjadi dimenit 25, bola yang meluncur di area Juve tidak terjaga dengan baik dan Cerevolo menceploskan bola ke dalam gawang dan mengubah skor menjadi 2-3. Smenit kemudian, tendangan Valdes masih dapat dihalau hingga menghasilkan sepak pojok. Dua menit berselang, De Ceglie masuk menggantikan Giovinco.

Dimenit 30 babak kedua, Grosso mengumpan terlalu tinggi, Semenit kemudian, Camoranesi mengumpan bola ke Treze namun masih terperangkap offside. Menit 35 Trezeguet tidak dapat menembak bola dengan baik diarea penalti lawan. Semenit kemudian, tendangan bebas bagi Juve: Diego mengumpankan bola ke Trezeguet namun bek lawan dapat sigap menghalaunya.

Di menit 36 Buffon dapat mengantisipasi Tiribochhi. Tiga menit berselang, Diego memberikan tendangan manis dan mengalahkan Consigli untuk ke empat kalinya setelah menerima umpan dari Camoranesi: 2-4.

Dua menit berselang, tepatnya di menit 41, Chiellini mengumpankan bola ke Trezeguet dan diselesaikan oleh Trezegol dan mencatatkan rekor manis sehingga berubah kedudukan menjadi 2-5.

Immobile masuk menggantikan Diego di menit 43 dan dengan segera dia mulai menunjukkan talentanya. Di menit 44 Camoranesi mengumpankan bola dan segera disambut Immobile namun sayangnya bola yang ditembakkannya masih dapat dihalau dan menghasilkan sepak pojok. Dari pojok bola yang diumpankan disundul Immobile dan hampir masuk sayangnya masih melebar. Permainan cantik ditunjukkan striker Primavera ini.

Wasit meniup peluit panjang diakhir pertandingan tepat di menit 90. Juve mengalahkan Atalanta di Bergamo dengan skor 2-5. Juve juga memperlihatkan determinasi tinggi dan penampilan menyerang yang apik.


Serie A 2009/10 Pekan 12
Stadion Atleti Azzurri D’Italia, Bergamo
Sabtu 7 November, 2009

ATALANTA – JUVENTUS: 2-5

Gol: Camoranesi (36), Camoranesi (37), Valdes (50), Felipe Melo (55), Ceravolo (71), Diego (85), Trezeguet (87).

ATALANTA: Consigli; Garics, Talamonti, Peluso, Bellini; Ceravolo, Paodin, Guarente, Valdes; Doni, Tiribocchi. Cadangan: Coppola, Pellegrino, Bianco, Radovanovic, Madonna, Caserta, Tiboni. Pelatih: Conte.

JUVENTUS: Buffon; Caceres, Cannavaro, Chiellini, Grosso; Poulsen, Felipe Melo; Camoranesi, Diego, Giovinco (Giovinco 72); Trezeguet (Immobile 87). Cadangan: Manninger, Legrottaglie, Grygera, Molinaro, De Ceglie, Tiago. Pelatih: Ferrara.

WASIT: Morganti from Ascoli Piceno.

Kartu Kuning: Padoin (16), Grosso (18), Doni (43), Guarente (51), Poulsen (57), Cannavaro (76), Bellini (79), Trezeguet (87).

Rabu, 04 November 2009

RAPOR PEMAIN: Singapura 3 - 1 Indonesia (4/11/2009)

Markus Haris Maulana 7
Melakukan beberapa aksi penyelamatan, namun tak mampu berbuat banyak dalam mengatasi bola-bola mati Singapura.

Ismed Sofyan 6.5
Rajin ikut membantu serangan di babak pertama, tetapi mulai mengendur di babak kedua.

Charis Yulianto 6
Koordinasinya cukup baik dalam mengawal Aleksandar Duric, namun kurang mampu dalam menghalau tendangan bebas terukur dari tim Singa

Maman Abdul Rahman 6
Solid dalam membaca gerakan dan arah bola, tetapi lemah dalam koordinasi bola-bola mati. Di babak kedua, Maman semakin terbantu dengan masuknya Nova Arianto.

Isnan Ali 6
Cukup sukses dalam mengawal pergerakan Muhammad Ridhuan, tetapi gagal memberikan andil dalam serangan.

Muhammad Ilham 8
Serupa seperti Ismed, salah satu pemain terbaik Indonesia pada pertandingan di Stadion Nasional Singapura itu tampil cukup tajam. Sayangnya, tidak ada yang menyambut umpan-umpan silang Ilham, dan sering ragu-ragu dalam melepaskan tembakan.

Ponaryo Astaman 6
Kurang berperan baik sebagai perebut bola dan pengumpan ke lini depan. Singapura menguasai sebagian besar dari permainan

Hariono 5
Gagal membangun serangan dari lini tengah dan tak menonjol di babak pertama, hingga akhirnya Garuda memilih untuk bertahan dan mengganti Hariono dengan Nova Arianto

Arif Suyono 5
Tampil cukup mengecewakan, tak mampu melewati penjagaan bek kanan sekaligus kapten Singapura Mohammad Noh Rahman. Mushafry pun masuk sebelum babak pertama usai.

Eka Ramdani 8
Pencetak gol semata wayang Indonesia ini cukup berani dalam melakukan tusukan ke jantung pertahanan sebagai penyerang lubang. Sebuah gol memang layak bagi Eka.

Bambang Pamungkas 6
Gagal menjadi ujung tombak tunggal, terutama di babak pertama, kekurangan ide dalam membangun serangan dan sering kehilangan bola. Sulit bertarung di bola-bola atas dengan bek-bek tengah Singapura.

Pemain Pengganti:
T.A. Mushafry (Arif Suyono) 6
Tidak jauh berbeda dibandingkan Arif, dan gagal membangun serangan dari sayap.

Nova Arianto (Hariono) 6
Berperan cukup baik dalam memberikan stabilitas di jantung pertahanan, tetapi tentu saja serangan menjadi lebih tumpul.

Muhammad Ridwan (Muhammad Ilham) 6
Kurang mampu menggantikan peran Muhammad Ilham dengan baik, namun waktunya yang hanya 20 menit di lapangan terlalu singkat untuk dianalisa lebih jauh.

Ferry Rotinsulu (Markus Haris Maulana) 6
Tidak melakukan penyelamatan penting, tetapi justru hampir melakukan kesalahan fatal dalam mendekap bola.

Mohammad Nasuha (Isnan Ali)
Hanya tampil 12 menit di lapangan, kurang adil rasanya jika diberi penilaian.

Untuk tim Singapura, secara umum, tentu saja kemenangan mereka tak lepas dari peran Shaiful Esah yang memberikan tiga umpan akurat dari bola mati untuk menghasilkan seluruh gol tuan rumah.

Aleksandar Duric mencetak satu gol di masing-masing babak, dan beberapa kali mengancam pertahanan Indonesia. Sedangkan John Wilkinson dan Mustafic Fahrudin berperan penting dalam menjaga keseimbangan di lini tengah.

Singapore vs Indonesia (3-1) 4-11-2009

Timnas senior mendapatkan hasil mengecewakan dalam pertandingan ujicoba melawan Singapura di Stadion National, Kallang, Rabu [4/11] malam WIB, menelan kekalahan 3-1.

Hasil itu tentu menjadi modal tidak bagus menjelang pertandingan kualifikasi Piala Asia 2011 melawan Kuwait pada 14 dan 18 November mendatang. Apalagi, kekalahan ini disebabkan timnas senior tidak mampu mengantisipasi bola mati dan umpan lambung pemain Singapura.

Benny Dollo, pelatih timnas senior tetap menerapkan skema 4-2-3-1 dengan menempatkan Bambang Pamungkas sebagai penyerang tunggal. Sedangkan Singapura menggunakan formasi 4-4-2. Bendol, sapaan Benny, mengganti posisi kiper Ferry Rotinsulu dengan Markus Haris Maulana.

Dalam pertandingan yang disaksikan sekitar 6.000 penonton ini, belasan diantaranya suporter Arema Malang yang bekerja di Singapura, pemain Singapura, Shaiful Esah, menjadi bintang dengan membuat tiga assist untuk tiga gol tim Singa.

Indonesia mengambil inisiatif menyerang. Namun itu hanya bertahan selama lima menit. Setelah itu, Singapura mendominasi. Sepuluh menit laga berjalan, gawang Markus sudah kebobolan melalui tandukan ujung tombak Alexander Duric memanfaatkan umpan lambung dari tendangan bebas Shaiful.

Namun keunggulan Singapura tidak bertahan lama, karena Eka Ramdani mampu menyamakan kedudukan dua menit kemudian lewat tendangan kerasnya dari luar kotak penalti yang tak mampu dibendung kiper kedua Hassan Sunny.

Singapura kembali unggul pada menit ke-21 melalui tandukan Noh Shah Alam. Penyerang Arema itu memanfaatkan tendangan bebas Shaiful dari sayap kanan. Hingga babak pertama usai, skor 2-1 untuk keunggulan Singapura tidak berubah, walau timnas senior berbalik mendominasi permainan untuk mengejar ketertinggalan.

Di babak kedua, Bendol melakukan perubahan dengan memasukkan Nova Arianto serta menarik keluar Hariono. Namun perubahan ini tidak membuahkan arti. Singapura justru menambah gol di menit ke-60 melalui Duric yang memanfaatkan sepak pojok Shaiful.

Pasca gol itu, timnas senior kembali mendominasi permainan. Namun, buruknya koordinasi membuat serangan yang dibangun mudah dibaca pemain lawan. Hingga pertandingan berakhir, timnas senior tidak mampu mencetak gol, dan harus mengakui kekuatan Singapura.

Susunan pemain :

Singapura : Hassan Sunny (Lewis 45), Ridhuan (Khairul Amri. 69), Baihakki, Noh Rahman (C), Alam Shah, Duric, Wilkinson, Mustafic (Hariss Harun 57), Bennett (Precious Emuejeraye 72), Ishak, Shaiful Esah.

Indonesia: Markus (Ferry Rotinsulu 71), Charis Yulianto (C), Ponaryo, Ismed Sofyan, M Ilham (Muhammad Ridwan 69), Hariono (Nova Arianto 45), Arif Suyono (Musyafry 40), Bambang (Saktiawan Sinaga 74), Eka Ramdani, Isnan Ali (M Nasuha 78), Maman.

Selasa, 03 November 2009

AFC U-19 Championship 2010 Qualifiers

TV ONE Siarkan Langsung Laga Timnas U19

Kiprah timnas U-19 Indonesia yang akan berlaga di kualifikasi Piala Asia U-19 2010 bisa disaksikan oleh jutaan masyarakat Indonesia. Pasalnya, TV One akan menayangkan secara langsung seluruh pertandingan yang dimainkan oleh Indonesia.

Total ada lima pertandingan yang akan disiarkan langsung oleh TV One. Selain itu, kabar dan info seputar timnas U-19 juga akan banyak diberitakan dalam setiap program TV One.

“ Ini adalah bentuk apresiasi kami terhadap tim Indonesia yang akan berlaga di kualifikasi Piala Asia U-19 2010. Kami yakin, masyarakat Indonesia penasaran dengan aksi tim kita yang sudah dua tahun berlatih di Uruguay. Saksikan semuanya hanya di TV One,” kata Ardi Bakrie, vice Presoident TV One dalam jumpa pers di MU Cafe, Selasa (3/11).

Manajemen timnas U-19 Indonesia menyambut baik upaya yang dilakukan oleh TV One ini. Hal ini juga diyakini akan membuat semangat Syamsir Alam dkk semakin terpacu. Walau tetap meminta kepada masyarakat bola Indonesia untuk tidak terlalu memiliki ekspektasi yang berlebihan.

“ Kami optimis mampu memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia. Namun, perlu disadari juga. Berilah penilaian dan apresiasi seperti apa adanya. Jangan terlalu berlebihan menilai timnas U-19 nanti,” kata Demis Djamaoeddin, manajer timnas U-19 yang memberi hadiah kostum timnas kepada pihak TV One.

Lebih lanjut, Demis menyatakan bahwa kualifikasi Piala Asia U-19 2010 ini bukanlah ajang terakhir bagi Syamsir Alam dkk. Melainkan bagian dari proses pembentukan pemain yang direncanakan berlangsung selama empat tahun. Oleh sebab itu, pada tahun depan, para pemain ini tetap diberangkatkan ke Uruguay untuk mengikuti kompetisi U-18 Uruguay.

Sementara itu, panpel Kualifikasi Piala Asia U-19 2010 menyatakan kesiapannya menggelar turnamen yang diikuti oleh enam Negara tersebut. Koordinasi antara pihak panpel pusat dan panpel lokal Bandung terus diintensifkan.

Persiapan dilakukan dari berbagai sisi. Untuk keamanan, panpel sudah menyiapkan sekitar 400 personel keamanan yang terdiri dari unsur kepolisian dan dibantu oleh kodim/koramil setempat. Di luar itu masih ada aparat keamanan yang statusnya on call.

Terkait tiket masuk, panpel rencananya akan mencetak sebanyak 12 ribu lembar tiket setiap hari pertandingan. Ada dua kategori harga, yakni Rp 20 ribu untuk VIP Barat (2 ribu lembar) dan Rp 10 ribu untuk ekonomi (tribun timur, selatan dan utara, 10 ribu lembar). Untuk menyemarakkan acara, panpel juga akan megadakan fun festival di sekitar areal stadion Si Jalak Harupat.

Laga live di TV One :

1. 7 November 2009
15:00, INDONESIA vs SINGAPURA

2. 9 November 2009
15:00 JEPANG vs INDONESIA

3. 12 November 2009
15:00 CHINESE TAIPEI vs INDONESIA

4. 14 November 2009
21:00 INDONESIA vs AUSTRALIA

5. 17 November 2009
18:00 HONG KONG vs INDONESIA

SEA Games Laos 2009

Empat Pemain Timnas U23 Dipulangkan

Persiapan timnas U-23 jelang tampil di SEA Games 2009 tinggal satu bulan lagi. Badan Tim Nasional (BTN) telah menetapkan 22 nama pemain Timnas U-23 yang akan terjun di ajang dua tahunan yang kali ini akan berlangsung di Laos.

Dari 22 nama pemain tersebut, hanya Boaz Solossa yang otomatis masuk tim inti yang dibawa ke Laos tanpa seleksi. Pemain lainnya merupakan pilihan pelatih Alberto Bica setelah menjalani seleksi di Palembang.

Ada empat pemain yang akhirnya tercoret dari timnas U-23. Mereka adalah Joko Sidik Fitra Yono, Corneles Sergius Gedy, Windu Hanggoro Putra dan Titus John Bonai. Keempat pemain tersebut resmi dipulangkan ke klub masing – masing.

SEA Games Laos sendiri akan berlangsung pada tanggal 9 – 18 Desember 2009.

Skuad Timnas SEA Games 2009

Kiper : Frenky Irawan, Muhammad Ridwan

Belakang : Rendy, Elvis Nelson, Rahmat Latif, Djayusman Triasdi, Yudi Khoerudin, Ruben Karel, Stevie Bonsapia

Tengah : Mahadirga Lasut, Nasution Karubaba, Egi Melgiansyah, Sultan Samma, Muhamma Fauzan Djamal, Lucky Wahyu, Johan Juansyah, Tony Sucipto

Depan : Boaz Solossa, Andika Yudistira, Yongky Aribowo, Dendi Santoso, Engel Berth

Pelatih : Alberto Bica

Maccabi Haifa - Juventus (0-1) 3-11-09

Champions League 2009/2010 Matchday 4
Langkah Maju Menandai Kiprah Seabad Di Eropa

Bianconeri menurunkan formasi menyerang, terutama sejak menit pertama di pertandingan ini dimana Ferrara menurunkan formasi 4-2-3-1 yang membuat tim asal Israel tertahan di pertahanannya selama 15 menit.

Di menit 4, Tiago memberikan umpan kepada barisan penyerang namun dapat dihalau bek lawan. Semenit berselang, Camoranesi mengumpan ke Amauri namun dapat dihalau kembali oleh bek lawan. Di menit 6, Diego memasuki kotak penalti lawan dan menembak ke arah gawang namun dapat digagalkan kiper lawan.

Menit 7 Caceres menembak bola namun melebar tinggi. Semenit kemudian, Maccabi mengumpan bola dan dengan mudah ditangkap Buffon. Menit 8 Amauri memasuki area dan dapat dicegah bek lawan dan menghasilkan sepak pojok. Dari pojok bola mengarah lurus ke kiper yang meninju bola keluar dari kotak penalti.

Di menit 9, Juve mendapatkan tendangan bebas setelah Diego dilanggar: Diego menembak bola dan dihalau kiper sehingga menghasilkan sepak pojok. Semenit berselang, sepak pojok bagi Juve: bola memasuki kotak penalti. Amauri yang menyambut bola dapat dihalau kiper lawan. Menit 11, Poulsen menembak bola dan melebar.

Di mneit 14 Camoranesi mengumpan dan sayangnya terlalu melebar. Dua menit berselang, Dvalishvili terperangkap offside setelah dirinya menembak bola dari posisi berbahaya. Semenit berselang, tendangan bebas bagi Juve: Camoranesi mengumpankan bola namun dapat dihalau bek lawan. Di menit 21, tendangan bebas kembali di raih Juve: bek lawan menghalau kembali.

Menit 26 tendangan bebas lagi-lagi diraih Juve: Diego mengumpan bola namun bek lawan dapat menghalaunya. Dua menit berselang, Camoranesi mengumpan bola dan Amauri menyambutnya, sayang bola yang dikirimnya tipis melebar disisi gawang.

Menit 29 sepak pojok bagi Maccabi: Buffon melakukan penyelamatan gemilang. Semenit berselang, Dvalisvili menyundul bola terlalu tinggi setelah melakukan serangan balik. Di menit 31, permainan cantik dilakukan Diego untuk memasuki kotak penalti namun tendangannya melebar. Semenit berselang, kiper lawan menyelamatkan usaha yang dilakukan Diego.

Di menit 32 Kiper menyelamatkan tendangan yang diarahkan Amauri ke gawang. Tiga menit berselang, Diego mengirimkan tendangan melengkung dan kembali melebar. Proses ini hampir sama seperti yang terjadi dipertemuan pertama di Turin. Di menit 38, Maccabi mencoba menembak bola dan melebar tinggi.

Di menit 47 Caceres mengumpan bola ke Camoranesi yang diselesaikan dengan manis oleh pemain berdarah Italia-Argentina tersebut dan membuka skor menjadi 1-0.

Di babak kedua komposisi pemain tetap tidak berubah. Di menit 4, Tiago mengumpan bola namun umpannya dapat diantisipasi lawan. Semenit berselang, Camoranesi mengumpankan bola ke Amauri namun dapat diantisipasi kembali.

Di menit 6, Diego memasuki area penalti dan menembak bola dan menyebabkan kiper dengan susah payah menghalaunya dan menghasilkan sepak pojok. Semenit berselang, Caceres menembak bola namun jauh melebar.

Maccabi bereaksi dan di menit 7, sebuah umpan ke depan gawang Buffon dapat dengan mudah ditangkap Buffon. Semenit kemudian, Amauri memasuki area penalti mereka dan dihalau untuk menghasilkan sepak pojok. Dari pojok bola mengarah lurus ke kiper dan meninju bola tersebut. Menit 9 tendangan bebas bagi Juve setelah Diego dilanggar: Diego menembak bola dan diselamatkan kiper lawan sehingga menghasilkan sepak pojok.

Di menit 10 sepak pojok dihasilkan Juve: bola disambut Amauri yang akhirnya dapat diantisipasi oleh kiper. Semenit berselang, Poulsen menembak bola namun melebar dan di mneit 14 Camoranesi mengumpan bola sayangnya melebar.

Di menit 16 Dvalishvili terperangkap offside setelah dia menembak dari posisi berbahaya. Semenit kemudian, tendangan bebas diraih Juve: Camoranesi mengumpankan bola namun bek lawan dapat menghalaunya. Di menit 21 tendangan bebas bagi Juve namun dapat dihalau kembali bek lawan.

Tendangan bebas kembali diraih di menit 26: Diego mengumpan bola ke area namun bek lawan dapat mengahalau kembali. Dua menit berselang, Camoranesi mengumpan bola ke area dan Amauri gagal membuahkan hasil. Menit 29, sepak pojok bagi Maccabi: Buffon menyelamatkan kembali gawangnya.

Juve memperlihatkan rasa kelelahan di menit 30 setelah Dvalishvili menyundul bola namun melebar. Semenit berselang permainan cantik diperagakan Diego namun tendangannya masih melebar. Semenit berselang, kiper menyelamatkan bola yang ditembakkan Diego.

Di menit 32 Kiper lawan menyelamatkan gawang dari tendangan Amauri. Tiga menit berselang, Diego kembali melakukan tendangan melengkung namun sayangnya melebar. Sama seperti di pertemuan pertama, tim asal Israel tersebut kembali berulah dengan banyaknya pelanggaran yang dilakukan.

Maccabi berusaha memeroleh gol di menit 15 terakhir dan di menit 38 Maccabi berusaha menembak bola namun melebar tinggi. Menit 46 Juve meraih peluang terakhirnya: Caceres mengumpan bola ke Camoranesi yang langsung disambut tembakan ke arah gawang sayangnya dapat diselamatkan kiper lawan.

Liga Champions, Group A – Matchday 4
Stadion Ramat Gan, Tel Aviv
Selasa, 3 November 2009

MACCABI HAIFA - JUVENTUS: 0-1

Gol: Camoranesi (47).

MACCABI HAIFA: Davidovitch; Meshumar, Teixeira, Keinan, Masilela; Katan, Boccoli (Zaguri 71), Culma (Ghadir 45), Osman, Dvalishvili (Refaelov 56), Arbeitman. Cadangan: Edri, Harazi, Maymon, Tawatha, Rafaelov, Ghadir, Zaguri. Pelatih: Levi.

JUVENTUS: Buffon; Caceres, Legrottaglie, Chiellini, Grosso; Felipe Melo, Poulsen; Camoranesi, Tiago (De Ceglie 61), Diego; Amauri (Trezeguet 40). Cadangan: Manninger, Cannavaro, Molinaro, Grygera, De Ceglie, Trezeguet, Immobile. Pelatih: Ferrara.

Wasit: Terje Hauge

Kartu Kuning: Masilela (26), Culma (36), Melo (36), Osman (71)