Sabtu, 03 Oktober 2009

Timnas Patenkan Skema 4-2-3-1

Timnas Indonesia akan menggunakan skema 4-2-3-1 saat dijamu Kuwait pada Pra Piala Asia (PPA) 2010, 14 November 2009. Merah Putih juga memiliki alternatif pola lainnya.

Timnas mengklaim hasil positif saat beruji coba dengan PSAD di Lapangan Sawangan, Depok, Sabtu 3 Oktober 2009. Charis Yulianto cs menang 8-1, dengan dua gol masing-masing dilesakkan oleh Bambang Pamungkas dan Boaz Solossa.

Empat gol lainnya dibagi rata oleh Ian Louis Kabes, Ricardo Salampessy, Eka Ramdani dan juga penalti Saktiawan Sinaga. Gol balasan PSAD dilesakkan Abdul Rozal.

“Secara umum penampilan anak-anak cukup bagus. Taktik dan strategi pemain masih jalan, meski timnas lama istirahat,” ungkap Pelatih Benny “Bendol” Dollo.

Timnas menjalani training camp sejak Sabtu 26 Spetember 2009 sampai Selasa 6 Oktober 2009. Latihan Merah Putih kembali jeda lantaran pemain harus membela klubnya di Liga Super Indonesia 2009/2010. Bendol menambahkan, uji skema 4-2-3-1 sesuai sasaran.

“Kami melakukan uji coba sebenarnya hanya untuk monitoring kondisi mereka saja. Tapi, skema tersebut berjalan bagus. Pemain menyerang dan bertahan lumayan seimbang. Makanya babak pertama kami belum bobol,” lanjutnya.

Bendol menyebut skema 4-2-3-1 dinilai paling ideal menghadapi Kuwait termasuk saat dijamu timnas Iran pada uji coba, 7 November 2009. Merah Putih memilih sedikit bertahan demi mengamankan angka untuk membuka peluang lolos ke final round. Charis cs saat ini berada di urutan 3 Grup B dengan nilai dua dari dua laga setelah Oman dan Kuwait.

“Kami harus menjaga peluang yang ada. Menguatkan pertahanan jadi solusi kalau tidak mau kehilangan angka. Tapi, kami masih memiliki skema alternatif lainnya,” terangnya.

Bukan hanya 4-2-3-1, Merah Putih juga mencoba skema 4-4-2. Namun, pertahanan Charis cs akhirnya bobol saat memakai skema itu. Barisan pertahanan timnas masih menyisakan lubang setelah Charis Yulianto dan Isnan Ali cedera.

“Pola kedua memang berbeda sifatnya. Alur serangan memang lebih hidup. Tapi, pemain masih bermasalah dengan transisi menyerang ke bertahan. Mereka terlambat turun, makanya terjadi satu gol. Kami tetap akan meningkatkan pemahaman taktik dan strategi. Apalagi, bermodal fisik bagus dengan rata-rata VO2Max 57,8,” katanya.

Sementara itu, Ketua BTN, Rahim Soekasah mengatakan, uji coba hanya untuk menguji ketahanan fisik pemain. Timnas juga rencananya baru memanggil bek timnas U-23, Rahmat Latief pada TC yang mulai digelar Kamis 26 November 2009.

“Fisik pemain masih terjaga karena selama ini juga ditreatment oleh klubnya masing-masing. Khusus Rahmat, mungkin baru dipanggil pada TC berikutnya. Kami juga akan melihat perkembangan timnas. Sekarang biarkan dahulu dia bersama tim U-23,” tutur Rahim.

SKEMA UJI COBA TIMNAS
Babak I (4-2-3-1): Ferry Rotinsulu (g); Ricardo Salampessy, Maman Abdurahman, Nova Arianto, M. Ridwan; Hariono, Syamsul Chaeruddin; M. Ilham, Eka Ramdani, Ian Louis Kabes; Saktiawan Sinaga/TA Musafri.

Babak II (4-4-2): Ferry Rotinsulu (g); Ismed Sofyan, Nova Arianto, Maman Abdurahman, M. Nasuha; Arif Suyono, Ponaryo Astaman, Firman Utina, TA Musafri; Boaz Solossa, Bambang Pamungkas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar