Selasa, 29 Desember 2009

21 Pemain Ikut Bertandang ke Arab Saudi

Sebagai laga pamungkas di tahun 2009, pada tanggal 30 Desember, laga persahabatan melawan Al Ittihad digelar. Ferrara memutuskan untuk mengikutsertakan 21 pemain untuk bertandang ke Arab Saudi.

Buffon, Camoranesi dan Iaquinta tidak ikut serta ke Arab karena masih dalam proses pemulihan cedera. Cheillini, Zebina dan Salihamidzic melaksanakan latihan terpisah di Vinovo. Sissoko masih ikut serta dalam program latihan bersama Mali di Piala Afrika. Diego, Melo dan Caceres yang baru akan sampai besok sore setelah menempuh perjalanan jauh dari Amerika Selatan.

Berikut daftar nama pemain yang diikutsertakan, termasuk 5 pemain dari Primavera: Pinsoglio, Alcibiade, Marrone, Fausto Rossi dan Immobile. Jadwal kegiatan besok diawali dengan latihan di Vinovo pada pagi hari dan sore harinya tim utama akan berangkat melalui bandara Caselle, Turin menuju Arab Saudi.

Kiper: Chimenti, Manninger, Pinsoglio
Bek: Alcibiade, Ariaudo, Cannavaro, Grygera, Grosso, Legrottaglie, Molinaro
Gelandang: De Ceglie, Marchisio, Marrone, Poulsen, Rossi, Tiago
Penyerang: Amauri, Del Piero, Giovinco, Immobile, Trezeguet

62 Viareggio Cup, Juventus di Group 1

Hanya dua bulan dari sekarang, Edisi ke-62 Piala Viareggio - kejuaraan sepak bola dunia yang paling penting untuk tim muda - akan dimulai. Di Kota Versilian undian dengan 48 tim yang terdaftar dalam 12 kelompok.

Juventus, juara bertahan, setelah kemenangan beberapa bulan yang lalu, ditangani oleh Maddaloni, telah menempatkan di Grup 1 dari Grup A bersama dengan Vicenza, Legia Varsavia (Polandia) dan Beijing Gouan (Cina).

Edisi 2010 akan dimulai pada 1 Februari dan akan berlangsung sampai tanggal 15 bulan yang sama.

Minggu, 20 Desember 2009

Player Ratings: Juventus 1-2 Catania

JUVENTUS

Manninger- 6.0: Safe on crosses, but beaten from the spot and on a late counter. Little fault can lie with the Austrian, however.

Caceres- 6.0
: Provided plenty of support going forward, perhaps a bit too eager in the early stages as he left space at the back. Much better assisting the attack than doing his defensive duties.

Cannavaro- 6.0: The veteran did well on most occasions, cutting out a number of counter attacks in the second-half. Also provided an aerial threat.

Legrottaglie- 6.0
: The former Bologna man made one great last ditch tackle on Morimoto, but otherwise was a non-factor in the match.

Grosso- 5.0: Made some nice overlapping runs, but failed to provide a great cross or finish from some promising positions.

Felipe Melo- 3.5
: The Brazilian's poor season continues, as he misplaced several passes and was replaced after just 30 minutes by coach Ciro Ferrara.

Tiago- 5.0
: Gave away a penalty with a shirt tug in the first-half that put his side on the backfoot.

Marchisio- 5.0
: The Italian international started off well, but significantly faded as the match went on.

Diego- 7.0: Missed a glorious one-timer from the edge of the area, but gave Salihamidzic a fantastic chipped assist on the goal. The fans will want more of the same from Diego after this good performance.

Amauri- 5.5: The effort is there, but the execution is not. The player's drought goes on after he missed a number of chances, including a volley after being set up by Trezeguet.

Trezeguet- 5.5
: Anonymous for large portions of the match, although he did very well in the area to play in Amauri and the Brazilian should have scored. The Frenchman showed great courage to continue after a heavy blow, but failed to score a glorious chance late on.

Substitutes

Salihamadzic- 6.5: Scored a goal after beating the offside trap and provided more quality in the midfield after coming off the bench.

Giovinco- 6.5: His defence splitting pass should have been converted by Trezeguet.

Del Piero- 5.5: Showed some neat touches, but did not maintain possession well enough to cause any real threat to the Catania defence.

CATANIA

Andujar- 7.0
: Made two crucial saves in the second-half on Amauri and Diego.

Alvarez- 6.0: At times he struggled with Grosso, but made a great clearance to deny Amauri in the first-half.

Silvestre- 6.5: A competent showing at centre-back that should see him make further appearances in the starting XI.

Spolli- 7.5: A great first-half, where nothing got by him. The South American also earned a penalty and was imperious in the air.

Capuano- 5.0: The Bianconeri often made progress down his flank of the pitch and he was at fault for a few niggling fouls and give-aways.

Biagianti- 6.5
: Did plenty of running in midfield to make life tough for Tiago and Marchisio.

Carboni- 7.0: A tough performance from the player, who recovered the ball on plenty of occasions for the Sicilians and was a midfield general throughout the night. A key cog in the centre of the pitch.

Ledesma- 5.0: In and out of the match, he was substituted out at half-time.

Martinez- 7.0: Showed excellent composure to covert from the spot (twice, as the penalty had to be retaken) to open the scoring for his side.

Morimoto- 5.5
: An active presence up front. However, he was rarely successful in his endeavours, often dispossessed by Cannavaro and Legrottaglie.

Llama- 6.0: Provided one great pass over the top for Morimoto for the first real chance of the evening.

Substitutes

Izco-7.0: An inspired substitution by Mihajlovic, as he finished off the counter attack to win the match, while providing an outlet for his team-mates.

Plasmati- 6.5: Provided a textbook assist for the winner, leaving the defence stranded.

Bellusci- N/A

Juventus1 – 2 Catania (20-12-09)

Serie A 2009/2010 Matchday 17

Juventus belum mampu bangkit dari keterpurukan. Setelah ditekuk Bari pekan lalu, kali ini Juve harus kembali menelan kekalahan dari Catania 1-2 pada Giornata ke-17 Serie A di Stadion Olimpico Turin, Minggu (20/12/2009).

Dengan hasil ini, La Vecchia Signora terpaksa menutup laga di tahun 2009 dengan kekalahan. Kekalahan ini juga berbuntut pada peluang Juve bersaing dengan duo Milan dalam perburuan gelar scudetto musim ini. Saat ini, Juve yang mengoleksi 30 poin memang masih tetap menempati posisi tiga klasemen dengan selisih satu poin dari AC Milan dan enam poin dari Inter Milan. Namun, gap tersebut bisa membangkak andaikata Milan dan Inter mempu menaklukkan lawan-lawannya.

Bermain di kandangnya, Juventus yang turun dengan duet Carvalho Amauri dan David Trezeguet langsung mengambil alih kendali pertandingan. Namun, justru Catania yang memperoleh peluang terlebih dulu. Adalah Marcop Biagianti yang mendapat peluang emas saat pertandingan baru berjalan enam menit. Sayang, tembakannya masih melebar di sisi gawang Alexander Manninger yang tampil menggantikan Gianluigi Buffon yang tengah menjalani pemulihan cedera.

Empat menit berselang, giliran Juventus yang mendapatkan kesempatan membuka keunggulan. Amauri melakukan tusukan dari sisi kiri pertahanan Catania dan melepaskan tembakan kaki kiri. Sayang, usaha bomber berdarah Brasil ini masih belum menemui sasaran.

Petaka bagi Juventus datang pada menit ke-23. Pelanggaran Tiago yang menarik kostum Nicolas Spolli memaksa wasit menunjuk titik putih. Jorge Martinez yang bertindak sebagai algojo sukses mengecoh Manninger kendati ia harus melakukan tendangan penalti sebanyak dua kali. 1-0 untuk Catania.

Tertinggal dua gol, pelatih Ciro Ferrara mengistruksikan anak asuhnya untuk tampil lebih menyerang. Guna mendukung strategi offensif yang diterapkannya, Ferrara memasukkan Hasan Sallihamidzic menggantikan Felipe Melo pada menit ke-33. Sayang, hingga babak pertama usai, Juve gagal menyamakan kedudukan.

Di paruh kedua, Juve langsung tancap gas dan membuka peluang pada menit ke-52 melalui playmaker Diego Ribas. Menerima umpan Martin Caceres, Diego melepaskan tembakan dari ujung kotak penalti yang sayangnya masih tipis melintas di atas mistar gawang Mariano Andujar.

David Trezeguet dan Salihamidzic juga memiliki peluang pada menit ke-62 dan 64. Sayang, usaha kedua pemain tersebut belum membuahkan gol. Namun, dua menit berselang, gol yang ditunggu-tunggu publik Turin pun tercipta. Salihamidzic membuat kedudukan kembali imbang 1-1 setelah menerima umpan manis dari Diego.

Gol penyeimbang ini pun sontak membuat Juventus kian gencar melakukan tekanan ke jantung pertahanan Catania. Peluang demi peluang pun didapatkan Juventus melalui David Trezeguet, Diego dan juga Alessandro Del Piero yang masuk menggantikan Amauri pada pertengahan babak kedua.

Namun, strategi full offensif yang diperagakan Juve harus dibayar mahal. Pasalnya, dua menit sebelum pertandingan usai. Catania berhasil mencetak gol keduanya dan kembali mengungguli Juventus. Berawal dari pergerakan Gianluca Plasmati, Mariano Julio Izco yang masuk sebagai pemain pengganti berhasil menerima bola dan melepaskan tembakan yang tak kuasa dibendung Manninger. 2-1 untuk Catania.

Tertinggal di sisa waktu yang sedikit, Juve tak menyerah dan terus berusaha membongkar barisan belakang Catania. Sayang, hingga peluit panjang tanda berakhirnya laga ditiupkan wasit, Juve gagal mencetak gol. Mereka pun harus menelan kekalahan ketiganya secara beruntun di pentas Serie A.

Susunan pemain:

Juventus: A. Manninger, F. Cannavaro, F. Grosso, N. Legrottaglie, M. Caceres, Tiago/S. Giovinco (66’), Diego, Felipe Melo/H. Salihamidzic (33’), C. Marchisio, D. Trezeguet, Amauri/Del Piero (69’)

Catania
: M. Andujar, C. Capuano, M. Silvestre, P. Alvarez, N. Spolli, P. Ledesma/M.Izco, C. Llama/G. Bellusci, M. Biagianti, E. Carboni, T. Morimoto/G. Plasmati, J. Martinez

Sabtu, 12 Desember 2009

Player Ratings: Bari 3-1 Juventus

BARI

Gillet: 8 - The captain will be disappointed with himself after spilling Diego’s shot which led to Trezeguet’s goal. He more that made up for that mistake with wonderful saves on Trezeguet and Poulsen in the second half. Could easily be the man of the match tonight.

Stellini: 7 - He did his job with minimal fuss and will bask in the glory of Bari’s massive victory.

Bonucci: 8
- Has the potential to become one of the next great centre-backs to come off the Serie A assembly line. Missed a free header in the first half but was absolutely superb this evening.

Diamoutene: 7.5 - Other than misjudging the flight of the ball that gifted Trezeguet a golden opportunity, he was rock solid at the back.

A. Masiello: 7 - Was a Juventus youth team player and came back to haunt his old side with a very tidy performance at the back.

Rivas: 6 - His set pieces were decent tonight and he looked dangerous in possession but he was playing on his opposite wing tonight and struggled at times against Caceres.

Almiron: 7
- Saw a lot of the ball and even though the on loan Juventus man conceded a sloppy penalty, he put the match to bed with a sweet strike in the 80th minute.

Donati: 7 - The former Celtic defender gave away possession at times in the early going but settled down to have a solid match despite clashing heads with Amauri in the first half.

Alvarez: 6.5 - Looks to be a dangerous player when running at the opposition. Was caught offside too many times and missed two glorious chances in injury time.

Barreto: 8 - ‘Speedy Gonzalez’ did extremely well to use his pace to win the penalty and was able to keep his nerve to slot the ball past Buffon. Limped off at the hour mark but the damage was already done.

Meggiorini: 7.5 - Scored only his second goal of the season but what an important strike it was as it gave the home side some early confidence which they parleyed into a herculean victory.

Substitutes

Greco: 6
- Came and gave a solid 30-minute showing for his side.

Kamata: 6.5
- Caused the Juventus back four some problems with his pace.

Gazzi: 6 - Did what was asked of him in his 19-minutes on the pitch.

JUVENTUS

Buffon: 6 - The Italian number one was playing with a bothersome meniscus injury and didn’t look very convincing on crosses inside of his area. No chance on either of the three goals.

Molinaro: 6 - Bari attacked his side of the pitch at will in the first half. Did not make any glaring mistakes but didn’t do anything of note either.

Legrottaglie: 5 - Deputised for the injured Chiellini and the Juve backline seem to leak goals with him in the lineup. Contributed to some comic book defending at times.

Cannavaro: 6 - He was having a pretty stellar match before Barreto left him flat footed and was forced to concede a penalty just before the half-time break.

Caceres: 6 - His grit and determination were on display once again tonight but that didn’t stop the back four from conceding three times.

Poulsen: 7 - Did an admirable job of protecting the two central defenders in open play. Picked up a yellow card that will see him miss the next match against Catania.

Marchisio: 5 - A disappointing effort from the Tardelli clone. He was caught in possession and at fault for Meggiorini’s goal and missed a decent chance in the 40th minute. Easily his worst performance of the year.

Diego: 6 - Was a real livewire in the first half. Did extremely well to hold off his marker and unleash the shot that led to Trezeguet’s goal but… Missed a huge penalty that drove the stake into his coach’s heart. The blown penalty was the match’s turning point.

Tiago: 5.5 - The Portuguese midfielder might lose some sleep after his miss in the 62 minute. Had a couple of good chances but could not put them away.

Amauri: 5 - The under fire Brazilian missed a plethora of chances and seems to be a beaten man at the moment.

Trezeguet: 7.5 - The Frenchman has been turning back the years of late and is doing what is asked of him. Typical Trezeguet type of goal in the first half.

Substitutes

Grosso: 7 - Won his side a penalty within moments of coming on and was a danger whenever he touched the ball.

Camoranesi: NA

Giovinco: 7 – Why didn’t he come on 25 minutes earlier?

BARI 3 – 1 JUVENTUS (12-12-09)

Serie A 2009/2010 Matchday 16

Juventus belum juga bangkit dari keterpurukan. Setelah tersingkir dari Liga Champions, Si Nyonya Tua juga harus kehilangan angka saat bertandang ke markas Bari, Minggu, 13 Desember 2009.

Bertanding di San Nicola, Juventus keok 1-3 dari tuan rumah. Hasil ini semakin menghancurkan mental pemain Juventus karena belum lama ini dihancurkan Bayern Muenchen 1-4 pada laga penyisihan grup Liga Champions.

Menghadapi Si Nyonya Tua, Bari sudah unggul pada menit ke-7 lewat gol Riccardo Meggiorini. Juventus menyamakannya menjadi 1-1 lewat gol David Trezeguet pada menit ke-23.

Pemain Bari Paulo Vito Barreto membawa timnya unggul 2-1 lewat titik putih penalti. Wasit Paolo Tagliavento memberikan hadiah ini setelah Fabio Cannavaro melakukan pelanggaran keras di kotak terlarang pada menit ke-43.

Juventus juga mendapat hadiah penalti pada menit ke-68. Namun Diego Ribas yang ditunjuk sebagai eksekutor gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Sebaliknya Sergio Almiron akhirnya melengkapi kemenangan tuan rumah menjadi 3-1 lewat gol yang dicetaknya pada meit ke-81.

Kekalahan ini membuat Juventus tak berjanjak dari urutan ketiga klasemen sementara dengan koleksi 30 poin dari 16 laga. Jaraknya dengan pimpinan klasemen sementara Inter Milan masih terpisah 5 poin.

BARI-JUVENTUS 3-1 (2-1)

Goals: 7’ pt Meggiorini, 23’ pt Trezeguet, 44’ pt rig. Barreto, 36’ st Almiron.

BARI:
Gillet; Andrea Masiello, Diamoutene, Bonucci, Stellini; Alvarez, Almiron, Donati, Rivas (18’ st Kamata); Barreto (15’ st Greco), Meggiorini (25’ st Gazzi). A disposizione: Padelli, Belmonte, Allegretti, Koman. Coach. Ventura.

JUVENTUS:
Buffon; Caceres, Legrottaglie, Cannavaro, Molinaro (21’ st Grosso); Tiago (30’ st Camoranesi)(41’ st Giovinco), Poulsen, Marchisio; Diego; Amauri, Trezeguet. A disposizione: Manninger, Grygera, Salihamidzic, Del Piero. Coach. Ferrara.

Juve Membawa 22 Pemain Untuk Melawan Bari

Di akhir sesi latihan yang dihelat di Vinovo, Ciro Ferrara menyampaikan daftar pemain yang dibawa tandang ke Bari untuk menghadapi tuan rumah pada sabtu malam mendatang.

Juventus akan tandang ke Bari dengan jumlah total 21 pemain. Felipe Melo masih diskors, Iaquinta, Sissoko dan Chiellini juga masih dalam balutan cedera. Marrone pemain muda Juventus pun ikut dipanggil.

Berikut daftar pemain selengkapnya:

1 Buffon
2 Caceres
5 Cannavaro
6 Grosso
7 Salihamidzic
8 Marchisio
10 Del Piero
11 Amauri
12 Chimenti
13 Manninger
15 Zebina
16 Camoranesi
17 Trezeguet
18 Poulsen
19 Molinaro
20 Giovinco
21 Grygera
28 Diego
29 De Ceglie
30 Tiago
33 Legrottaglie
39 Marrone

Kamis, 10 Desember 2009

SEA Games 2009 Group B Final Standing

Indonesia U-23 1 - 3 Myanmar U-23 (10-12-09)

SEA Games Laos 2009 Group B Matchday 3

Indonesia U23 harus menerima nasib terhenti di penyisihan Grup B setelah menyerah 1-3 dari Myanmar pada cabang sepakbola SEA Games 2009, Kamis (10/12).

Hasil itu membuat Indonesia menempati posisi buncit Grup B dengan nilai satu dari tiga kali bermain. Sementara Myanmar kini memiliki nilai empat dan menunggu hasil tuan rumah Laos dan Singapura yang masih bermain guna mengetahui nasib untuk lolos. Laos dan Singapura hanya membutuhkan hasil imbang untuk menyisihkan Myanmar.

Adapun Ketua Umum PSSI Nurdin Halid yang menyempatkan hadir di Stadion Utama Vientiane mengaku kecewa. "Anak-anak bermain bagus, tetapi mereka sulit mencetak gol," ujar Nurdin.

Tampil tanpa Boaz Solossa, Djayusman Triasdi, Radmat Latief dan Dendy Santoso, Indonesia sebenarnya masih bisa menguasai bola lebih banyak ketimbang Myanmar.

Bahkan skuad Alberto Bica masih bisa menciptakan peluang. Tetapi sejumlah kans itu selalu kandas karena buruknya penyelesaian akhir. Sedangkan Myanmar sudah bisa memimpin saat laga baru berlangsung enam menit melalui tembakan penalti Tun Tun Win selepas pelanggaran Ruben Karel di kotak terlarang.

Myanmar kemudian menggandakan keunggulan pada menit ke-62 melalui Pai Foe dan sekaligus memukul mental Tony Sucipto dkk. Tetapi Stevi Bonsapia sempat memperkecil ketinggalan pada menit ke-72, namun perjuangan Indonesia akhirnya terhenti setelah Myanmar menutup laga dengan gol Moe Win pada menit ke-81.

Kegagalan kali ini menambah daftar panjang merosotnya prestasi sepakbola Indonesia di ajang multi even dua tahunan itu, setelah pada pelaksanaan even yang sama sebelumnya di Thailand, Indonesia juga tidak mampu lolos dari penyisihan grup.

Prestasi kali ini tampaknya yang terburuk sepanjang sejarah sepakbola nasional, menyusul kekalahan memalukan yang diperoleh dari tuan rumah Laos, yang selama ini belum pernah sekali pun meraih kemenangan dari Indonesia.

Selasa, 08 Desember 2009

JUVENTUS 1 – 4 BAYERN MUNICH (08-12-09)

Eurpean Champions League Group A Matchday 6

Juventus takluk ditangan Bayern Munich saat keduanya bertemu di laga 'hidup-mati' babak penyisihan grup A Liga Champions. 'Pasukan Zebra' kalah dengan skor telak 1-4 dan dipastikan gagal lolos ke babak selanjutnya.

Tampil tanpa dua pilar utama Giorgio Chiellini dan Mohammed Sissoko, Juventus mengambil inisiatif serangan sejak awal. Mereka mencoba menciptakan beberapa peluang mencetak gol lewat dua punggawa lini depan kapten tim Alessandro Del Piero dan David Trezeguet.

Ditengah upaya keras tuan rumah, Munich justru yang mendapat kesempatan emas paling awal. Pada menit ke-11 sundulan bomber The Bavarian-julukan Munich- Ivica Olic membentur tiang gawang Juve.

Delapan menit berselang publik Olimpico Turun bergemuruh. Tendangan first time Trezeguet menyambut umpan Claudio Machisio menembus gawang kiper Hans Jorge Butt, Juventus unggul 1-0.

Munich sendiri mampu merespon gol tersebut dengan baik. Tertinggal satu angka mereka bangkit dengan melakukan pressure ketat ke area pertahanan Bianconeri-julukan Juventus.

Usah anak-anak asuh Louis van Gaal membuahkan hasil pada menit ke-30 lewat eksekusi penalti dari Butt. Tandangan 12 pass itu didapatkan Munich usai Olic diganjar tekel oleh Martin Caceres di dalam kotak terlarang, skor imbang 1-1 dan bertahan hingga turun minum.

Laga paruh kedua dibuka, Juventus kembali membuka serangan. Namun sayang, FC Hollywood -julukan lain Munich-malah yang mampu mendominasi.

Petaka bagi Juve hadir pada menit ke-52. Bola muntah hasil sundulan ujung tombak Mario Gomez yang gagal dikuasai penjaga gawang Gianluigi Buffon langsung disambar Olic untuk merubah kedudukan menjadi 1-2 buat Munich.

Pelatih La Vecchia Signora -julukan lain Juventus-mencoba melakukan perubahan dengan memasukan beberapa pemain di lini serang Carvalho Amauri dan Sebastian Giovinco. Nahas, bukan gol yang diraih, mereka malah harus kembali kebobolan di menit ke-83, kali ini melalui Gomez. Pemain Timnas Jerman itu meneruskan bola liar hasil sundulan gelandang Daniel van Buyten. Munich memperlebar jarak 1-3.

Tidak cukup sampai disitu, jelang akhir laga Munich memperbesar kemenangan menjadi 1-4 melalui sepakan keras pemain pengganti Anatoli Thymoschuk. Usai gol itu wasit pun meniup peluit tanda berakhirnya laga.

Dengan hasil ini Munich berhak melaju ke babak knock-out mendampingi juara grup Girondin Bourdeaux yang seudah memastikan satu tempat sejak matchday ke-5. Sementara Juventus harus rela tersingkir dan hanya bisa melanjutkan kiprah di ajang Europa League.

Juventus : Buffon - Caceres, Cannavaro, Legrottaglie, Grosso - Camoranesi, Felipe Melo (81. Giovinco), Marchisio - Diego (65. Amauri) - Trezeguet, Del Piero (46. Poulsen)

FC Bayern : Butt - Lahm, Van Buyten, Demichelis, Badstuber - Müller, Van Bommel, Schweinsteiger, Pranjic (73. Robben) - Gomez, Olic (79. Tymoshchuk)

Senin, 07 Desember 2009

Susunan Pemain Juve Melawan Bayern Munchen

Setelah selesai berlatih untuk terakhir kalinya, Ciro Ferrara mengumumkan nama pemain yang akan dibawa menghadapi Bayern.

Daftar pemain tersebut:

1 Buffon
2 Caceres
4 Felipe Melo
5 Cannavaro
6 Grosso
7 Salihamidzic
8 Marchisio
10 Del Piero
11 Amauri
12 Chimenti
13 Manninger
15 Zebina
16 Camoranesi
17 Trezeguet
18 Poulsen
19 Molinaro
20 Giovinco
21 Grygera
22 Sissoko
23 Ariaudo
28 Diego
29 De Ceglie
30 Tiago
33 Legrottaglie

Laos U-23 2 - 0 Indonesia U-23 (7-12-09)

SEA Games Laos 2009 Group B Matchday 2

Awan kelabu menggelayuti sepak bola Indonesia yang tampil di SEA Games XXV Laos karena pada pertandingan kedua penyisihan Grup B di Chao Anouvong Stadium, Senin (7/12), tim "Merah-putih" digebuk tuan rumah 2-0 Ini membuat posisi Indonesia sangat kritis karena terancam tersingkir di babak penyisihan grup.

Saat ini Indonesia menghuni dasar klasemen sementara dengan hanya meraih satu poin, menyusul hasil imbang 2-2 melawan Singapura pada laga perdana, Sabtu (5/12). Sedangkan Laos yang mendapat tambahan tiga poin dari kemenangan ini langsung memuncaki klasemen, menggeser Singapura yang sebelumnya menang 2-1 atas Myanmar. Laos mengumpulkan empat poin--unggul selisih gol dari Singapura--karena pada laga perdana, mereka bermain imbang 1-1 lawan Myanmar.

Dengan demikian, Indonesia tak punya pilihan ketika melakoni partai pamungkas penyisihan grup, Kamis (10/12), di tempat yang sama. Melawan Myanmar, tim besutan pelatih asal Uruguay Alberto Bica ini harus menang dengan skor mencolok, untuk menguak harapan ke semifinal.

Hanya saja, nasib Boaz Salossa dan kawan-kawan ikut dipengaruhi oleh pertandingan Laos vs Singapura, yang digelar setelah Indonesia vs Myanmar. Jika Laos dan Singapura bermain aman dan tidak mengejar kemenangan alias hanya mengejar hasil seri, maka apapun hasil yang diraih Indonesia menjadi tak berarti, karena pasti tersingkir. Sebab, dengan hasil seri saja maka Singapura dan Laos yang akan menjadi wakil Grup B untuk maju ke semifinal pesta olahraga negara-negera Asia Tenggara ini.

Tampil di hadapan puluhan ribu pendukung tuan rumah, Indonesia sempat mengimbangi permainan lawan karena sampai turun minum skor tetap 0-0. Tetapi di babak kedua, petaka bagi Indonesia terjadi pada menit ke-66 dan 76, karena dua kali kiper Franky Irawan harus memungut bola dari dalam jaringnya hasil eksekusi dari Lamnao Singto.

Minggu, 06 Desember 2009

Player Ratings: Juventus 2-1 Inter

JUVENTUS

Buffon: 6 - Made a splendid save on Samuel in the early going but did not have any difficult stops to make after that. No chance for the goal as he was beaten by a close range header.

Caceres: 7.5 - Made a vital intervention in the eighth minute and pushed forward enough to threaten Chivu on a couple of occasions. Showed tremendous fighting spirit this evening. Right-back has been a problem position for Juve for most of the season but not tonight.

Cannavaro: 6.5 - The old warhorse faced his old team and struggled with Eto’o and Milito’s off the ball movement in the first half but got the better of the two in the second period.

Chiellini: 8 - The hard-nosed defender always rises the occasion against Inter and tonight was no different. If someone from another planet asked me to show them a picture of what a true centre-back in football looks like, I would pull out a picture of Chiellini in a heartbeat.

Grosso: 6 - Did not push out far enough and kept Eto’o onside for Inter’s only goal of the game. Gallopped forward on enough occasions to keep Zanetti honest.

Sissoko 7 - It was his ambitious long distance shot that Julio Cesar spilled that set up the winner for Juve. Is outplaying his more illustrious defensive midfielder at the moment.

Felipe Melo: 6 - The struggling midfield hardman was in the right place at the right time as he gave Juve a dream start. Was given his marching orders for foolishly elbowing Balotelli and set up a nervy finish for his team-mates.

Marchisio: 8 - Juve really missed him during his injury lay-off and he showed why tonight as he scored the winning goal and cleared the ball off the line on Balotelli’s corner to preserve a huge victory.

Diego: 7 - Was dangerous with the ball at his feet and it was his pin-point delivery from a dead ball situation that set up Melo’s goal. He was a real live wire in the second half.

Del Piero: 6 - The timeless legend looked a bit rusty in his first Serie A start of the season although he drew the foul that led to the opening goal of the match. His set-pieces were poor tonight though

Amauri: 7 - Looked good in the early going and was a constant menace for the Inter back four. He played like a man possessed and work his socks off for the team.

SUBS

Camoranesi: 6 - The Juventus midfield didn’t miss a beat for the 20 minutes he was on the pitch.

Poulsen: NA - Did his job as Juve did not concede during his 10 minute appearance.

Grygera: NA

INTER

Julio Cesar: 5.5 - Brazil’s classy number one was caught going the other way for Melo’s goal and spilled Sissoko’s shot that Marchisio turned in. Not a vintage performance by any means.

Chivu: 6 - The experienced defender had a running battle with Caceres in the first half and was effective on the left-flank. Somehow stayed on the pitch after head-butting Sissoko in the late match scrum.

Samuel: 6 - The no-nonsense Argentine defender almost scored in the first half and was involved in a countless number of tug of wars with Chiellini on set pieces. Was very lucky not receive his marching orders in the 70th minute.

Lucio: 7 - The Brazil captain stood tall and proud in the centre of defence and marshalled the back line with the zeal of a four star general.

Zanetti: 6.5 - The captain slotted seamlessly into a right-back role and was cool, calm and collected under very difficult circumstances.

Muntari: 6 - The much-maligned midfielder was a little out of control this evening and was hooked in the second half.

Cambiasso: 7.5 - Protected the back four valiantly and pushed forward when needed. His quick free kick to Stankovic set up Eto’o’s goal. Missed a free header in the 69th minute though.

Thiago Motta: 7 - He was a Juve killer when he played for Genoa and although he did not score his excellent range of passing was on display tonight. He looked like a totally different player than the one who featured in the Barca clash.

Stankovic: 7 - He was supposed to provide the creative spark tonight and did not disappoint as it was his tantalising cross that set up Eto’o’s goal. Faded in the last twenty minutes of the match

Milito: 6.5 - ‘El Principe’ gave Cannavaro a hard time in the first half with his off the ball movement. Will feel aggrieved at not being awarded a penalty after Caceres’ clumsy tackle.

Eto’o: 7 - The Cameroon star did not look nervous in his first Derby d’Italia and did exactly what he is paid to do as his close range header beat Buffon. Could not pry his way through Juve’s backline in the second half though as his passing went awry.

SUBS

Balotelli: 5.5 – The teenager knew he was in for a difficult evening but could not hit back at his detractors with a goal.

Mancini: 5 – His control let him down a couple of times in his 12 minute cameo.

Materazzi NA: Came on in the last minute only to clash heads with Chiellini.

JUVENTUS 2 – 1 INTER (5-12-09)

Serie A 2009/2010 Matchday 15

Juventus berhasil memenangi duel klasik bertajuk Derby D'Italia menghadapi Inter Milan. La Vecchia Signora berhasil menundukkan Nerazzurri 2-1 pada Giornata ke-15 Serie A di Stadion Olimpico Turin, Minggu (6/12/2009) dini hari.

Duel sengit nan penuh intrik memang selalu mewarnai gelaran partai ketat dua tim terbaik di ranah Italia ini. Baru menit ke-7, Inter langsung mendapatkan peluang melalui Diego Milito setelah memanfaatkan umpan Thiago Motta. Namun, bek pinjaman Juve dari Barcelona, Martin Caceres tampil heroik dengan menggagalkan peluang tersebut.

Namun, pada menit ke-21 Inter dikagetkan dengan gol pembuka Juventus yang dilesakkan gelandang enerjik Felipe Melo. Berawal dari tendangan bebas Diego Ribas yang jatuh tepat ke depan gawang Julio Cesar, Melo berhasil mencari celah dan menyambutnya dengan tendangan lemah yang mengecoh Cesar. 1-0 Juve unggul.

Gol Melo ini pun sempat diprotes pelatoh Inter Jose Mourinho yang merasa telah terjadi pelangaran sebelum gol tersebut tercipta. Namun, protes keras The Special One berujung malapetaka. Mourinho diganjar kartu merah oleh wasit dan harus mendampingi timnya dari bench penonton.

Tanpa dampingan Mourinho, Inter tetap mampu merespon dengan baik permainan kolektif anak-anak asuh Ciro Ferrara. Inter bahkan hanya membutuhkan lima menit untuk membuat kedudukan kembali imbang. Pada menit ke-26, Samuel Eto'o berhasil menyambut umpan silang Javier Zanetti untuk kemudian melepaskan sundulan yang tak kuasa dihalau Gianluigi Buffon yang telah mati langkah. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum.

Babak kedua dimulai, kedua tim kembali menampilkan pertarurangan sengit. Adu kekuatan kedua kubu khususnya di lini tengah pun kerap mewarnai laga dan menjadi kunci utama kedua tim dalam membuka peluang. Tak ayal, Melo, Diego dan Sissoko kerap terlibat pertarungan keras dengan Thiago Motta, Cambiasso, dan Dejan Stankovic.

Setelah bertarung sengit, Juve akhirnya kembali unggul pada menit ke-58 melalui gelandang muda Claudio Marchisio. Berawal dari tendangan keras Momo Sissoko yang tak mampu ditangkap dengan baik oleh Cesar, Marchisio berhasil mengkontrol bola dan melewati satu hadangan bek Inter sebelum melepaskan sontekan manis yang melewati hadangan Cesar. 2-1 Juve kembali memimpin.

Tertinggal satu gol, Inter semakin ngotot melakukan serangan. Alhasil, permainan keras pun mulai dilancarkan kedua kubu. Akibat kerasnya tensi pertandingan, kedua kubu bahkan sempat terlibat bentrokan dan memaksa wasit menghentikan pertandingan selama beberapa saat.

Kendati beberapa saat kemudian adu argumen yang sempat melibatkan Gianluigi Buffon dan Thiago Motta ini berakhir, namun tensi panas duel klasik ini tak juga mereda. Melo pun menjadi korban. Gelandang Timnas Brasil ini diusir wasit setelah menerima kartu kuning kedua, akibat sikutan yang silancarkannya kepada Mario Balotelli. Namun anehnya, Balotelli yang dalam tayangan ulang terlihat mendapat sikutan di dada, justru memegang wajah seakan mendapat sikutan di area tersebut. Apakah keputusan wasit mengusi Melo tepat?

Terlepas dari insiden diusirnya Melo pada menit ke-85, pertandingan kembali dilanjutkan. Namun, Inter gagal memanfaatkan keunggulan jumlah pemainnya di sisa lima menit pertandingan untuk menyamakan kedudukan. Alhasil, skor 2-1 untuk keunggulan Juventus pun bertahan hingga laga usai.

Dengan kemenangan ini, Juventus menempel ketat AC Milan di peringkat kedua. Bianconerri kini mengoleksi 30 poin atau tertinggal satu poin dari Milan yang beberapa jam sebelumnya sukses menundukkan Sampdoria 3-0. Sementara bagi Inter, kekalahan ini membuat mereka gagal mengamankan margin keunggulan tujuh poin atas para pesaingnya. Kendati masih bercokol diperingkat pertama, namun La Beneamata kini hanya unggul empat poin dari AC Milan di tempat kedua dan lima poin dari Juventus.

Serie A 2009/10 - 15th match day
Turin, Olympic Stadium
Saturday 5th December, 2009

JUVENTUS – INTER: 2-1

Scorers : Melo (20th), Eto’o (26th), Marchisio (58th)

JUVENTUS: Buffon; Caceres, Chiellini, Cannavaro, Grosso; Marhcisio (Poulsen 80th), Melo, Sissoko, Diego (Grygera 90th); Del Piero (Del Piero 70th), Amauri. Reserves: Manninger, Grygera, Legrottaglie, Poulsen, Camoranesi , Giovinco, Trezeguet. Coach: Ferrara.

INTER: Julio Cesar; Zanetti, Lucio, Samwel (Materazzi 89th), Chivu, Cambiasso (Mancini 78th), Motta, Stankovic, Muntari (Balotelli 60th), Milito, Eto’o. Reserves: Toldo, Cordoba, Materazzi, Vieira, Khrin, Mancini, Balotelli. Coach: Mourinho.

REFEREE: Saccani

Yellow Cards: Samwel (27th), Amauri (80th), Caceres (92nd),

Red Card: Mourinho (22nd), Melo (86th)

Indonesia U-23 2 - 2 Singapore U-23 (5-12-09)

SEA Games Laos 2009 Group B Matchday 1

Timnas sepak bola U-23 Indonesia berbagi angka setelah bermain imbang 2-2 melawan Singapura di laga perdana grup B SEA Games XXV 2009 Laos, Sabtu (5/12).

Bermain di Stadion Utama National Sport Complex, Vientiane, Laos, Indonesia bermain kurang tenang khususnya di lini tengah dan belakang. Bahkan kiper Franky Irawan juga terlihat kurang tenang setiap mengamankan gawangnya.

Di menit keenam, striker Singapura Muhammad Safuwan menyambar bola tinggi dengan tandukan yang tidak mampu dijangkau Franky.

Singapura terus menekan pertahanan Indonesia. Dari satu tendangan bebas dari luar kotak penalti, Mohammad Saiful bin Esah Nain kembali menjinakkan Franky di menit ke-23.

Tendangan "pisang" kaki kiri Saiful sukses membidik tiang jauh gawang Indonesia, saat Franky sudah mati langkah untuk menggapai bola tersebut. 2-0 untuk Singapura.

Indonesia mulai bangkit setelah gol Stevie Bonsapia yang mendapat umpan silang dari Sultan Samma yang menusuk dari sayap kiri dengan terlebih dulu melewati dua pemain belakang Singapura di menit 42. Gol itu menjadi pelecut permainan Indonesia, meski sampai jeda kedudukan tidak berubah.

Pada babak kedua, Indonesia tampil dominan. Beberapa kali permainan cepat Boaz Salossa dan Engel Bert membuat kalang kabut pertahanan Singapura.

Indonesia akhirnya mampu menyamakan kedudukan melalui sundulan Rendy pada menit ke-64, memaksimalkan tendangan sudut yang dilakukan Tony Sucipto.

Manajer Indonesia Andi Darussalam Tabusalla dikutip dari Humas PSSI menyatakan, seharusnya Indonesia bisa memenangkan pertandingan, bila pada babak kedua, para pemain tampil lebih tenang.

"Ada sekitar empat peluang emas yang gagal menjadi gol. Padahal di babak kedua, Singapura sudah kehabisan tenaga. Sayang, anak-anak kurang tenang. Selain itu, mereka kurang berani bermain cepat dari kaki ke kaki," katanya.

Indonesia selanjutnya akan menghadapi Laos pada Senin (7/12), di Stadion Chao Anu-vong. Sebelumnya di tempat yang sama, Myanmar menghadapi Singapura.

Sementara itu pada pertandingan lain, tuan rumah Laos juga hanya bisa meraih satu poin. Menghadapi Myanmar, Laos yang mendapat dukungan penuh dari suporternya, bermain imbang 1-1.

Hasil ini membuat Indonesia dan Singapura untuk sementara di puncak klasemen Grup B, sedangkan Laos dan Myanmar membuntuti.

Jumat, 04 Desember 2009

23 Pemain Dipanggil Untuk Menghadapi Inter

Trezeguet Pulih

23 Pemain Dipanggil Untuk Menghadapi Inter. Trezeguet Pulih Dari Cedera.

Di akhir sesi latihan tadi pagi bertempat di Vinovo, Ferrara merilis nama pemain yang dipanggil untuk ikut serta dalam laga penting melawan Inter.

Juventus memanggil 23 pemain yang secara keseluruhan hampir lengkap. Iaquinta dan Salihamidzic masih absen. Namun yang terpenting bagi Ferrara adalah sembuhnya Trezeguet. Chiellini dapat bermain walau masih berkutat dengan cedera hidung yang dideritanya sejak hari senin yang lalu.

Inilah daftar pemain selengkapnya:

1 Buffon
2 Caceres
3 Chiellini
4 Felipe Melo
5 Cannavaro
6 Grosso
8 Marchisio
10 Del Piero
11 Amauri
12 Chimenti
13 Manninger
15 Zebina
16 Camoranesi
17 Trezeguet
18 Poulsen
19 Molinaro
20 Giovinco
21 Grygera
22 Sissoko
28 Diego
29 De Ceglie
30 Tiago
33 Legrottaglie

Minggu, 29 November 2009

Jadwal Sepakbola Sea Games 2009

Ujian sesungguhnya bagi timnas sepakbola u-23 Indonesia akan dimulai pada sabtu 5 Desember 2009, dalam pertandingan pertama Sea Games 2009 di Laos, menghadapi Singapura. Indonesia tergabung di grup B bersama tuan rumah Laos, Singapura dan Myanmar, dua tim teratas dari grup ini akan melangkah ke semifinal. Sedangkan komposisi grup A terdiri dari Thailand, Vietnam, Malaysia, Timor Leste dan kamboja.

Pelatih timnas u-23, Alberto Bica, memasang target lolos ke semifinal. Namun Indonesia perlu waspada terhadap kekuatan Laos dan Myanmar yang cenderung kuat di tim yuniornya selain Singapura yang selama ini telah menjadi rival berat Indonesia. Alberto sendiri mengaku buta terhadap kekuatan Laos dan Myanmar karena belum pernah melihat permainan mereka.

Rival terkuat di grup B, Singapura, sudah diketahui kekuatannya oleh Alberto setelah kalah 0-2 dalam ujicoba. Dalam beberapa pertandingan terakhir melawan Singapura, baik di level senior maupun junior, Indonesia selalu kesulitan untuk mengalahkan tim dari negeri singa ini. Pertandingan pertama akan mempengaruhi langkah selanjutnya dalam perjalanan Indonesia menuju kampiun Sea Games 2009.

Harapan Besar Masyarakat Indonesia

Setelah kegagalan dua tim nasional sepakbola Indonesia u-19 dalam kualifikasi Piala Asia U-19 beberapa waktu lalu, serta semakin sempitnya peluang Indonesia setelah hanya meraih satu poin dari dua pertandingan melawan Kuwait dalam Pra Piala Asia 2011. Tim yang akan berlaga di Laos ini menjadi harapan terakhir dalam menuntaskan dahaga prestasi sepakbola nasional tahun ini.

Sepakbola Indonesia terakhir kali mencapai prestasi tertinggi dalam ajang Sea Games adalah pada Sea Games Manila 1991. Sudah 18 tahun Indonesia tidak mampu meraih prestasi tertinggi di ajang ini. Dua tahun lalu meskipun menurunkan pemain yang telah berlatih di Belanda, Indonesia tetap tak mampu berbuat banyak setelah kalah bersaing dalam penyisihan grup oleh Thailand dan Myanmar (kini satu grup lagi dengan Indonesia).

Meskipun harapan besar berada di pundak para anak-anak muda penghuni timnas u-23, namun jangan sampai hal ini membebani permainan mereka. Tampil lepas dan bermain baik pasti akan mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat pecinta sepakbola nasional. Tim yang berlaga di Laos ini harus berkaca dari penampilan apik adik-adik mereka (u-19), jangan menganggap remeh lawan dan tetap tampilkan permainan terbaik.

Complete Schedule Football in Sea Games 2009


2 Desember 2009 : Malaysia vs Timor Leste, Thailand vs Vietnam
4 Desember 2009 : Thailand vs Kamboja, Vietnam vs Timor Leste
5 Desember 2009 : Indonesia vs Singapura, Laos Myanmar
6 Desember 2009 : Vietnam vs Malaysia, Timor Leste vs Kamboja
7 Desember 2009 : Myanmar vs Singapura, Indonesia vs Laos
8 Desember 2009 : Timor Leste vs Thailand, Kamboja vs Malaysia
10 Desember 2009 : Indonesia vs Myanmar, Singapura vs Laos
11 Desember 2009 : Kamboja vs Vietnam, Malaysia vs Thailand
14 Desember 2009 : SEMIFINAL
17 Desember 2009 : FINAL

CAGLIARI 2 – 0 JUVENTUS (29-11-09)

Serie A 2009/2010 Matchday 14

Juventus belum mampu bangkit dari keterpurukan. Setelah kalah di Liga Champions, La Vecchia Signora kini harus kembali menelan malu, usai dikalahkan Cagliari 0-2 pada Giornata ke-14 Serie A, Minggu (29/11/2009).

Kekalahan atas Girondins de Bordeaux pada babak penyisihan Grup Liga Champions, ternyata masih membekas dalam pikiran Diego Ribas dkk saat bertandang ke Stadion San't Elia menghadapi tuan rumah, Cagliari. Alhasil, anak-asuh Ciro Ferrarra gagal menampilkan permainan terbaiknya.

Tampil dengan bomber tunggal Carvalho Amauri yang dibantu Mauro Camonaranesi dan Diego Ribas di lini kedua, Juve cukup nyaman mengendalikan permainan di awal laga. Namun, justru Cagliari yang mampu menciptakan peluang terlebih dahulu. Pada menit ke-10, Jeda mengancam dengan memberikan umpan kepada Andrea Lazzari di kotak terlarang. Sayangnya, pemain 24 tahun ini gagal memanfaatkannya dengan baik.

Juve baru bisa membalas melalui Diego Ribas pada menit ke-27. Usai melangecoh pemain belakang Cagliari dengan liukan indah, Diego melepaskan tembakan kaki kiri yang nahasnya masih mampu diamankan kiper Cagliari, Federico Marchetti.

Namun, tiga menit berselang, Juve dipaksa tertunduk setelah Cagliari secara mengejutkan mampu membuka keunggulan melalui gol indah Nene. Spekulasi tendangan jarak jauh striker asal Brasil ini mampu menaklukkan kiper terbaik Italia, Gianluigi Buffon. Mengawali aksi dari lapangan tengah, Nene melepaskan tembakan jarak jauh dari sisi lapangan yang meluncur deras ke pojok gawang Buffon. Keunggulan 1-0 Cagliari pun bertahan hingga jeda.

Tak ingin peluangnya mempertahankan posisi kedua terancam, Juve langsung tancap gas di babak kedua. Baru empat menit laga berjalan, publik tuan rumah di buat terdiam oleh gol Amauri. Nahas, gol sundulan striker berdarah Brasil ini dinyatakan tidak sah, karena Amauri terlebih dulu terpenrangkap offside.

Juve kembali memiliki peluang emas menyamakan kedudukan pada menit ke-76. Memanfaatkan kemelut di muka gawang, usai tendangan bebas Diego, Momo Sissoko berhasil tembakan keras yang sayangnya masih membentur barisan pemain Cagliari yang nampak membuat grendel di depan gawangnya.

Lima menit sebelum laga usai, Juventus semakin gencar melakukan tekanan ke jantung pertahanan Cagliari. Namun, permainan agresif yang ditampilkan Ferrara justru membuat lini belakang Juve lemah. Alhasil, kondisi ini mampu dimanfaatkan dengan baik oleh para pemain Cagliari.

Melaui serangan balik cepat, Alessandro Matri menghadirkan mimpi buruk bagi Juventus di menit akhir pertandingan. Penyerang asal Italia ini sukses melewati hadangan bek kawakan Fabio Cannavaro sebelum berhadapan dan menaklukkan Buffon dengan satu sentuhan cantik. Gol ini pun memupus semangat anak-anak Turin yang harus menyerah takluk 0-2.

Serie A 2009/10 14th Match Day
Cagliari, Stadio Sant’Elia
Sunday 29th November, 2009

CAGLIARI– JUVENTUS: 2-0

Scorers: Anderson (30th), Matri (89th),

CAGLIARI: Marchetti, Pisano, Lopez, Astori, Agostini, Biondini, Conti, Lazzari (Dessena 64th), Cossu (Parola 71st), Jeda, Anderson (Matri 60th). Reserves: Lupatelli, Canini, Barone, Parola, Dessena, Matri, Larrivey
Coach: Allegri.

JUVENTUS: Buffon, Caceres, Cannavaro, Chiellini, Molinaro (Giovinco 80th), Poulsen, Sissoko, Camoranesi, Diego, Marchisio (Del Piero 60th), Amauri. Reserves: Manninger, Legrottaglie, Grygera, De Ceglie, Del Piero, Tiago, Giovinco. Coach: Ferrara.

REFEREE: De Marco

Yellow Cards: Sissoko (17th), Jeda (42nd), Camoranesi (53rd), Cossu (69th), Amauri (70th), Lopez (85th),

Rabu, 25 November 2009

BORDEAUX 2 – 0 JUVENTUS (25-11-09)

Eurpean Champions League Group A Matchday 5

Kejutan terjadi di match day ke lima Grup A, Liga Champions. Bordeaux sukses memastikan diri melaju ke babak 16 besar usai mengalahkan Juventus 2-0, di Stade Chaban-Delmas, Kamis (26/11/2009).

Hasil ini sungguh di luar dugaan, sebab Juventus yang berstatus tim tamu lebih diunggulkan. Pasukan Laurent Blanc tersebut dengan perkasa menjinakan galaknya Nyonya Besar.

Memanfaatkan dukungan penuh suporter, Bordeaux harus bermian hati-hati meladeni permainan lambat khas Juventus. Giorgio Chiellini membuka peluang di menit 22, sayang sundulannya masih terlalu tinggi.

Marouane Camakh balas mengancam gawang Gianluigi Buffon di menit 38. Tapi, Camakh gagal menaklukan Buffon, kendati sudah berhadapan satu lawan satu. Skor 0-0 bertahan hingga jeda.

Di babak kedua, Bordeaux semakin bergairah menekan pertahanan lawan. Gol akhirnya tercipa di menit 54. Berawal dari tendangan bebas akibat pelanggaran Martin Caceres. Tendangan bebas Jaroslav Plasil menempatkan bola ke mulut gawang yang sukses disundul tipis Fernando Menegazzo untuk mengecoh Buffon.

Tertinggal satu gol, Juve mulai gelisah dan bermain kurang tenang. Peluang Amauri Carvalho, memaksimalkan kerja sama Alessandro Del Piero dan Diego Ribas, gagal menjadi gol.

Asik menyerang, Juve melupakan pertahanan. Akibatnya, Camakh yang tidak terkawal, bisa melepaskan sundulan keras menyambut umpan silang di penghujung laga. Skor 2-0 menjadi hasil akhir laga ini.

Bordeaux tak tergoyahkan sebagai pimpinan klasemen dengan mengumpulkan 13 poin dari lima laga. Juve menyusul di posisi dua dengan perolehan delapan poin dari lima pertandingan.

Champions League, Group A – 5th match day
Bordeaux, Chaban-Delmas Stadium
Wednesday 25th November, 2009

BORDEAUX – JUVENTUS: 2-0

Goals: Fernando (53rd), Chamakh (92nd)

BORDEAUX: Carrasso (Rame 56th), Chalme’, Planus, Ciani, Tremoulinas, Diarra, Fernando, Gouffran (Traore 76th), Plasil, Wendel; Chamakh. Reserves: Rame, Cavenaghi, Bellion, Placente, Sertic, Traore, Sane. Coach: Blanc.

JUVENTUS: Buffon; Caceres, Cannavaro, Legrottaglie, Grosso; Felipe Melo, Sissoko (Marchisio 87th), Camoranesi, Diego, Del Piero (Immobile 67th), Amauri (Giovinco 76th). Reserves: Manninger, Grygera, Cannavaro, Marchisio, Poulsen, Giovinco, Immobile.
Coach: Ferrara.

Referee: Edoardo Itturalde Gonzalez

Yellow Cards: Camoranesi (33rd), Felipe Melo (45th), Legrottaglie (51st), Caceres (59th), Fernando (54th), Traore (89th),

Selasa, 24 November 2009

25 Pemain Ikut Bertandang Ke Bordeaux

Setelah Del Piero dan Momo Sissoko sudah bisa merumput lagi, Juventus juga kedatangan Marchisio, Tiago dan Zebina yang baru pulih dari cedera. 3 Pemain ini diikutsertakan dalam laga tandang ke Bordeaux. Hasan Salihamidzic masih ikut serta dalam rombongan tim namun dirinya masih difokuskan untuk memulihkan kondisinya.

3 Pemain yang tidak dibawa ke Prancis, yakni Kirev, Iaquinta dan Trezeguet. Inilah daftar 23 pemain yang dibawa Ferrara ke Prancis. Daftar Selengkapnya:

1 Buffon
2 Caceres
3 Chiellini
4 Felipe Melo
5 Cannavaro
6 Grosso
7 Salihamidzic
8 Marchisio
10 Del Piero
11 Amauri
12 Chimenti
13 Manninger
15 Zebina
16 Camoranesi
18 Poulsen
19 Molinaro
20 Giovinco
21 Grygera
22 Sissoko
23 Ariaudo
28 Diego
29 De Ceglie
30 Tiago
33 Legrottaglie
40 Immobile

Minggu, 22 November 2009

JUVENTUS 1 – 0 UDINESE (22-11-09)

Serie A 2009/2010 Matchday 13

uventus hanya memberikan kesempatan sekira enam jam kepada AC Milan bertengger sebagai runner-up. The Old Lady kembali mengunci urutan kedua setelah mengalahkan Udinese 1-0 pada lanjutan Serie A di Stadion Olimpico Turin, Senin (23/11/2009).

Hingga pekan ke-13, klub asuhan Ciro Ferrara tersebut mengoleksi 27 poin, hasil delapan kemenangan, tiga kali imbang dan dua kekalahan. Juventus masih tercecer lima angka atas pimpinan klasemen sementara Inter Milan.

Pada laga yang disaksikan puluhan ribu pasang mata, kedua tim tidak ngotot melancarkan serangan. Baik Juventus maupun Udinese sangat hati-hati dalam membaca strategi tim lawan. Akibatnya, hampir tidak terlihat peluang emas kedua tim.

Sepanjang 45 babak pertama, tercatat hanya dua peluang. Itu pun diciptakan punggawa Juventus. Peluang pertama terjadi pada menit 12 melalui gelandang Sebastian Giovinco. Namun hantaman bomber muda Italia ini berhasil dimentahkan kiper Udinese asal Slovenia, Samir Handanovic.

Sedangkan kesempatan emas kedua Juventus muncul ketika pertandingan memasuki menit 37. Sayangnya, tendangan Amauri Carvalho terlalu mudah dipatahkan Handanovic. Hingga babak pertama rampung, kedudukan tetap 0-0.

Pada babak kedua tempo pertandingan relatif berjalan sama, bahkan sedikit membosankan. Bedanya, Juventus mampu membukukan gol keunggulan melalui bek Fabio Grosso di menit 51.

Gol diawali aksi individu yang ditunjukkan gelandang Christian Poulsen. Pemain asal Denmark ini melihat bek Martin Caceres dalam posisi yang baik. Pemain pinjaman dari Barcelona tersebut langsung memberikan umpan kepada Grosso. Tembakan Grosso tidak mampu dibendung Handanovic.

Sepanjang babak kedua, pertandingan dikuasai Juventus. Udinese sangat kesulitan menggetarkan gawang Juventus yang dikawal Gianluigi Buffon. Bisa ditebak, keunggulan satu gol Juventus bertahan hingga babak kedua rampung.

JUVENTUS-UDINESE 1-0
GOALS: 5’st Grosso
JUVENTUS (4-2-3-1): Buffon, Caceres, Cannavaro, Chiellini, Grosso, Poulsen, Felipe Melo (6’st Sissoko), Camoranesi, Diego (40’st De Ceglie), Giovinco (6’st Del Piero), Amauri. Trainer Ferrara. Available: Manninger, Grygera, Legrottaglie, Immobile.
UDINESE (4-4-2): Handanovic, Basta, Zapata, Coda, Lukovic, Inler (38’st Sammarco), D’Agostino, Asamoah, Isla (41’st Corradi), Lodi (14’st Romero), Floro Flores. Trainer Pasquale Marino. Available: Belardi, Felipe Dalbelo, Domizzi, Zimling.
REFEREE: Brighi
WARNED: 36’pt Asamoah, Diego

Rabu, 18 November 2009

Indonesia 1 - 1 Kuwait (18-11-09)

2011 AFC Asian Cup Qualification Group B Matchday 4

Indonesia gagal meraih kemenangan pada penyisihan grup Piala Asia 2011. Kuwait menahan tim besutan Benny Dollo itu 1-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Rabu (18/11/2009) malam WIB.

Dalam laga kali ini, Bendol memainkan pola lebih menyerang dengan memainkan Boas Salossa, Budi Sudarsono dan Bambang Pamungkas untuk menggedor pertahanan rapat Kuwait.

Indonesia langsung mengancam gawang tim tamu melalui penyerang Boas. Sayang, tendangan penyerang andalan Persipura itu dari luar kotak penalti masih dapat ditangkap oleh penjaga gawang Kuwait Alkhadi.

Kuwait mencoba membalas serangan Indonesia. Skuad besutan Osama Abdullah itu mendapatkan peluang melalui tendangan bebas Walied Ali. Tapi, tendangannya masih membentur tiang gawang Markus Horison.

Merah Putih terus menggempur pertahanan Kuwait. Akhirnya, usaha Indonesia untuk membobol gawang Alkhadi berhasil juga. Budi yang membawa Merah Putih unggul pada menit 45. Penonton pun bersorak menyambut gol Budi ini.

Sayang, pertandingan babak kedua belum berlangsung lama, Indonesia harus bermain dengan 10 orang. Itu setelah Ismed Sofyan diganjar kartu kuning kedua oleh wasit Tojo Minoru karena melanggar pemain Kuwait.

Keadaan ini mampu dimanfaatkan Kuwait. Akhirnya, Alkhadi dkk mampu menyamakan kedudukan menit ke-71 melalui penyerang Ahmad Ajab. Skor 1-1 bertahan hingga pertandingan usai.

Praktis, hasil ini membuat peluang Indonesia untuk lolos semakin berat. Pasalnya, Charis Yulianto dkk yang baru mengumpulkan tiga poin menjadi juru kunci klasemen Grup B Pra Piala Asia 2011.

Susunan Pemain:

Indonesia
: Markus Horison; Maman Abdurahman, Charis Yulianto, Nova Arianto; Ismed Sofyan, Ponaryo Astaman, Firman Utina, Boas Salossa, Muhammad Ridwan; Bambang Pamungkas, Budi Sudarsono.

Kuwait: N. Alkhadi; Ahmed Aleidan, Fahad Awad, Walied Ali, M. Nada, Yaqqub Al Taher; Fahad Alansari, T. Alamer, Abdullah Alburaiki; Ahmad Ajab, B. Almotawa.

Selasa, 17 November 2009

AFC U-19 Championship 2010 Qualifiers Group G Final Standing

Indonesia U-19 4 - 1 Hongkong U-19 (17-11-09)

AFC U-19 Championship 2010 Qualifiers Group G Matchday 5

Timnas Indonesia U-19 sukses meraih target meraih peringkat ketiga Grup F pada penyisihan Piala Asia U-19 setelah mengalahkan Hongkong 4-1 (2-1) di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung, Selasa.

Pasukan `Garuda Cilik` tampil luar biasa dan langsung menggebrak sejak kick off. Bahkan striker yang juga kapten timnas Indonesia, Syamsir Alam mencetak gol tercepat pada penyisihan grup F pada saat pertandingan baru berjalan 18 detik.

Syamsir juga mencetak gol keduanya pada menit ke-36 melalui proses yang tak kalah cantiknya dengan gol pertamanya.

Kemenangan tim "Merah Putih" digenapkan oleh Abdul Rachman Lesyaluhu menit ke-52 yang menyelesaikan umpan Ferdiansyah serta menit ke-88 babak kedua setelah melakukan solo run.

Hongkong sempat menyamakan kedudukan pada menit ke-5 melalui gol Lau Cheuk Hin, namun selanjutnya tim asuhan Cesar Payovich tak terbendung.

Berbeda dengan penampilan sebelumnya, Payovich menempatkan Syamsir Alam di belakang Alan Martha dan Abdul Rachman. Hasilnya sebanding, dua gol dilesakan oleh pemain bernomor punggung 10 itu sehingga total mengemas empat gol pada sepanjang penyisihan grup F.

Sepertihalnya saat menahan imbang Australia 0-0, pergerakan timnas Indonesia tetap lugas dan disiplin melakukan pengawalan pemain lawan. Syamsir dkk sebenarnya bisa menang lebih dari empat gol, namun tiga peluang emas lainnya gagal membuahkan gol.

Koordinasi rapi juga diperlihatkan sektor pertahanan "Merah Putih" yang dikoordinir Ferry Firmansyah dan Ferdiansyah yang cukup disiplin mengawal Lam Hok Hei dkk.

Selain itu, kiper Tri Windu Anggono juga tampil gemilang dengan menggagalkan beberapa peluang emas Hong terutama pada babak kedua.

Setelah unggul 3-1, Payovich menarik Alan Martha dengan memasukan Yandi Sofyan Munawar. Di pengujung babak kedua, Abdul Rachman menggenapkan kemenangan Timnas Indonesia 4-1 melalui golnya menit ke-88.

Hingga pluit panjang dibunyikan wasit Fan Qi kedudukan tetap 1-4 untuk kemenangan Indonesia. Dua kartu kuning diberikan kepada Iu Wai (Hongkong) dan Yericho Christiantoko (Indonesia).

Susunan pemain Hongkong: Tsang Man Fai (kiper), Iu Wai, Tam Lok Hin, Hiu Jing Yip, Li Shu Yeung, Lo Kong Wai, Lau cheuk Hin/ Fong Fak Lun, Lam Hok Hei, Fung Hing Wa, Chan Cham Hi/ Chan Shiu Kwan, Wong Wai.

Indonesia: Tri Windu Anggono (kiper), Taji Prasetyo, Yericho Chritiantoko/ Sedek Sanaki, Ferry Firmansyah,Ferdiansyah, Abdul Rachman Lestaluhu, Syamsir Alam/Ridwan Awaludin, Alan Martha/ Yandi Sofyan, Moch Zaenal, Rizky Ahmad Sanjaya, Alfin Ismail Tuasalamoni.

Senin, 16 November 2009

Indonesia U-23 2 - 1 Sriwijaya FC (15-11-09)

Tim nasional sepakbola U-23 yang disiapkan untuk terjun di Sea Games Laos, Desember mendatang, akhirnya memenangi laga uji coba setelah mengalahkan klub anggota Djarum Indonesia Super League, Sriwijaya FC, dengan skor 2-1, Minggu (15/11).

Gol-gol kemenangan pasukan Alberto Bica dalam laga yang digelar di Stadion Jakabaring, Palembang, itu dicetak oleh Sutan Tama dan Dedi Santoso. Sedang gol Sriwijaya dihasilkan oleh Keith Gumb Kayamba.

Dalam laga ini, gelandang serang Sriwijaya, Tony Sucipto, tampil sebagai kapten tim nasional U-23. Menghadapi klubnya sendiri, Tony menjadi motor serangan tim nasional U-23.

Namun, Laskar Wong Kito, yang diperkuat para pemain yang lebih senior, lebih mampu mengendalikan permainan, terutama pada babak pertama. Peluang juga lebih banyak dihasilkan Sriwijaya melalui para gelandang dan penyerangnya, seperti Kayamba, Zahrahan, Ahmad Rivai, dan Mustafa Aji.

Gol bagi Sriwijaya akhirnya tercipta pada menit ke-43 melalui Kayamba yang melakukan penetrasi dengan melewati pemain belakang tim nasional U-23, Yudi, sebelum akhirnya melepaskan tendangan keras ke gawang tim nasional U-23.

Pada babak kedua, Sriwijaya masih tampil mendominasi permainan dengan umpan-umpan pendek. Namun, tim nasional U-23 justru berhasil mencuri gol menit ke-67 dari titik penalti melalui Sutan Tama setelah Egy Melgiansah dilanggar penjaga gawang Hendro Kartiko di kotak terlarang.

Berhasil menyamakan kedudukan 1-1, semangat tim nasional U-23 langsung meningkat. Mereka mulai berhasil menekan Sriwijaya. Kuatnya barisan pertahanan Sriwijaya sempat membuat beberapa peluang Tim Garuda Muda gagal berbuah gol.

Pada menit ke-85, pertahanan Sriwijaya akhirnya jebol setelah Dedi Santoso berhasil melewati dua pemain belakang Sriwijaya sebelum akhirnya melepaskan tendangan keras yang menjadi gol kemenangan tim nasional U-23.

Kemenangan ini disambut gembira pelatih tim nasional U-23, Alberto Bica. Sebab, pada pertandingan pekan lalu, Toni Sucipto dan kawan-kawan menderita kekalahan dari tim U-23 Malaysia.

"Anak-anak sudah bermain bagus. Ini merupakan modal awal untuk menuju pertandingan Sea Games," ujar Alberto. "Semua lawan di Sea Games itu berat, yang penting siapa pun lawan kami akan tetap bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang maksimal, yaitu semifinal sesuai target," lanjutnya.

Sabtu, 14 November 2009

Kuwait 2 - 1 Indonesia (14-11-09)

2011 AFC Asian Cup Qualification Group B Matchday 3

Timnas Indonesia gagal menahan imbang Kuwait dan dipaksa menyerah 1-2 (1-0) dalam pertandingan kualifikasi Piala Asia Grup B di Stadion Kuwait SC, Kuwait City, Sabtu malam waktu setempat (Minggu dinihari WIB).

Pada babak pertama pertandingan itu, pelatih Benny Dollo menempatkan Bambang Pamungkas dan TA Musafri di lini depan, sementara lini belakang dipasang Isnan Ali, Maman Suryaman, Charis Yulianto, dan Ismed Sofyan, serta kiper Markus Horison.

Kuwait mendominasi serangan dalam pertandingan yang disiarkan televisi RCTI itu, sedangkan Indonesia mengandalkan serangan balik.

Ketika Ponaryo Astaman, Syamsul, Ilham, dan Eka Ramdani mencoba membangun serangan di lini tengah pada pertengahan babak pertama. Satu serangan berbahaya salah seorang pemain Kuwait menghantam mistar gawang Indonesia.

Menit 25, bek M Ridwan masuk menggantikan Isnan Ali karena pelatih Benny Dollo ingin mengubah formasi lini belakang. Upaya Benny tidak sia-sia, karena setelah itu tandukan Bambang Pamungkas di menit ke-32 memanfaatkan umpan matang Ismed dari pojok lapangan, membuat bola melesak ke gawang Kuwait. Kedudukan berubah 1-0 untuk Indonesia.

Babak kedua, Indonesia mulai mampu mengembangkan serangan lewat para pemain dari lini tengah dari kaki ke kaki. Menit 58, M Ilham mengganjal salah seorang pemain Kuwait sehingga diganjar hukuman penalti oleh wasit. Pemain nomor punggung 17, Bader Al Mutuwa, berhasil mengeksekusi penalti dan mengecoh kiper Indonesia Markus Horison. Kedudukan menjadi imbang 1-1. Benny Dollo memasukkan Hariono menggantikan Ponaryo pada menit ke-65.

Satu peluang Bambang di menit 75, saat ia terlepas dari kawalan pemain belakang Kuwait, sayang tidak membuahkan poin karena ia sudah dalam posisi offside.

Selanjutnya, pada menit 77, Firman Utina masuk menggantikan Eka Ramdani. Menit 79 terjadi sedikit benturan pada Markus oleh pemain Kuwait.

Menit 86, Bader menambah gol untuk Kuwait dari kanan pertahanan Indonesia. Kedudukan berubah Kuwait unggul 2-1.

Satu peluang emas lewat kaki Bambang Pamungkas di menit-menit akhir mampu ditepis pemain belakang Kuwait setelah kiper Kuwait keluar dari sarangnya. Kedudukan tidak berubah 2-1 untuk Kuwait.

Dengan hasil ini, Indonesia tetap dua poin dari tiga kali pertandingan sementara Kuwait mengumpulkan enam poin. Pertandingan di grup B lainnya juga berlangsung antara Oman melawan Australia. Pertandingan kedua (leg 2) melawan Kuwait akan digelar di Jakarta pada 18 November.

Indonesia U-19 0 - 0 Australia U-19 (14-11-09)

AFC U-19 Championship 2010 Qualifiers Group G Matchday 4

Indonesia U-19 menahan imbang Australia U-19 dalam Kualifikasi Piala Asia, Sabtu 14 November 2009. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung, tim Garuda Muda tampil memuaskan.

Setelah bermain imbang 0-0 di babak pertama, Australia sempat menghentak lewat gol Kerem Bulut di awal babak kedua. Namun gol itu dianulir wasit karena Bulut terlihat menggunakan tangannya.

Dari gol ini bisa terlihat kalau The Soceroos mulai bisa mengimbangi tekanan Garuda Muda. Sayangnya keuletan Garuda Muda malah sedikit meluntur. Sebab Garuda Muda mulai tidak sabaran mencetak gol.

Ini terlihat dari bola-bola lambung yang langsung di arahkan ke jala The Soceroos. Feri Firmansyah melakukan serangan paling berbahaya di menit 59 dan 61.

Percobaan pertamanya melalui tendangan keras dari kiri pertahanan Australia. Bola sebenarnya sudah membuat kiper Mark mati langkah, namun bola malah tipis melebar dari gawang. Di percobaan kedua, Feri melakukan tendangan bebas yang membentur mistar gawang.

Australia membalas melalui serangan balik di menit 65. Namun sama seperti serangan sebelumnya, bola enggan bersarang di jala Kiper Tri Windu. Ini bukan serangan pertama yang harus ditangani Tri Windu.

Indonesia sulit mengembangkan serangan karena perbedaan fisik yang cukup mencolok. Bukan sekali striker Alan Martha dan Syamsir Alam harus dihentikan dengan kontak fisik. Martha dan Syamsir harus jatuh bangun menangani halangan itu.

Sebaliknya bagi The Soceroos membayarnya dengan hujan kartu kuning ke kubu mereka.

Peluang emas kembali datang buat Garuda Muda di menit 80. Saat Alam Martha melakukan tusukan ke kanan pertahanan tim tamu. Namun gawang yang sudah kosong masih gagal dijebol karena bola masuk ke pelukan kiper Mark.

Berselang semenit, Alan kembali melakukan tusukan dari sisi yang sama. Tapi lagi-lagi, peluang itu gagal.

Masuk lima menit akhir, pelatih Cesar Payovich mulai memperkuat lini pertahanannya dengan menarik Alan Martha keluar. Ini cukup efektif menahan serangan The Soceroos hingga peluit panjang. Skor akhir pun imbang 0-0 untuk kedua tim.

Atas hasil ini, The Soceroos masih jadi Runner Up Grup F dengan poin tujuh. Sedangkan Tim Merah Putih hanya mengumpulkan poin empat dari empat pertandingan.

Skuad Kedua Tim


Indonesia: Tri Windu; Ferdiansyah, Prashetio, Ma Zainal Haq, Tuasalamony; Firmansyah, Abdul Rahman Lestaluhu, Yerciho (Ohorella '90); Syamsir Alam (Munawar'78), Alan Martha (R.Awaludin'85).

Australia: Mark B; Jason Davidson, Rhyan Grant, James Robert (Thomas Oar'52), Ben Kantarovski; Daniel Bowles, Kerem Bulut; Joshua McFey (Duke Danning), Brendan H, C.Bush; Jared Lum (Peter Lustica'58).

Kamis, 12 November 2009

Indonesia U-19 6 - 0 Chinese Taipei U-19 (12-11-09)

AFC U-19 Championship 2010 Qualifiers Group G Matchday 3

Tim Indonesia U-19, mencoba kembali menghidupkan peluang melaju ke putaran final Piala Asia U-19. Garuda Junior sukses menggulung China Taipei 6-0, pada laga Kualifikasi Piala Asia U-19, Grup F, di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung.

Kualitas China Taipei masih di bawah permainan anak-anak Indonesia. Situasi ini langsung dimanfaatkan oleh skuad besutan Cesar Payovich untuk mendulang gol. Hasilnya, Alan Martha sukses membuka skor pada menit 6. Tendangan voli Marta memaksa kiper Pan Wen Chieh hanya terdiam melihat bola masuk gawangnya.

Kran gol Indonesia semakin terbuka pada menit 20. Kali ini giliran bomber andalan Syamsir Alam yang suskes melepaskan tendangan jarak jauh. Hanya berselang dua menit, Ferdiansyah menutup babak pertama menjadi 3-0, melalui sundulan.

Pada babak kedua, Indonesia tak memberikan kesempatan Taipei untuk berkembang. Baru dua menit laga berjalan, Syamsir Alam mencetak gol keempat dengan sundulan, memaksimalkan umpan Alan Martha. Tak lama berselang Alan Martha mencetak gol keduanya (58) dan tendangan Fery Firmansyah (67), menutup skor menjadi 6-0.

Hasil ini membuat perolehan poin Indonesia menjadi tiga angka. Indonesia harus kembali mengumpulkan poin penuh pada dua laga yang tersisa melawan Autralia dan Hongkong, sambil berharap jepang atau Singapura terpeleset.

Susunan Formasi:
Indonesia: Tri Windu, Ferdiansyah, Taji Prashetio, M Zainal, Alfin Ismail Tuasalamony, Feri Firmansyah, Abdul Rahman Lestaluhu (60-Novri Setiawan), Rizky Ahmad Pellu, Sedek Sanaky (65-Vava Mario Yagalo), Syamsir Alam, Alan Martha (73-Yandi Sofyan Munawar)

Taipei: Pan Wen Chieh, Hui Jie (75-Shen Po Chiang), Chih Wei, Yung Chin, Tzu Chi, Jian Liang, Chan Lun, Hao Wei, Chih Hao, Chun Hung, Chiang Fa

Senin, 09 November 2009

SEA Games Laos 2009 : Indonesia Bertemu Singapura

Indonesia akan menghadapi Singapura pada cabang olahraga (cabor) sepakbola putra di ajang SEA Games 2009 yang akan dihelat di Vientiane, Laos, Desember mendatang.

Ya, drawing untuk tim peserta SEA Games 2009 telah dilaksanakan di Laos, Selasa (10/11/2009) pagi. Sembilan negara akan bertarung mempertaruhkan gengsi pada turnamen yang digelar dua tahun sekali di Asia Tenggara.

Skuad Merah Putih tergabung dalam Grup B bersama tuan rumah Laos, Myanmar, dan Singapura. Sementara, Grup A bisa dibilang grup neraka. Juara bertahan Thailand bakal mendapat tantangan dari Vietnam, Malaysia, Kamboja, dan Timor Leste.

Meski tergabung dalam grup yang ?lebih mudah', bukan berarti Indonesia bisa memandang remeh calon lawannya. The Young Lions (julukan Singapura) terus membuktikan kualitas mereka sebagai salah satu tim kuat Asia Tenggara. Baru-baru ini, mereka tampil trengginas dan mengalahkan Kamboja 6-0 pada laga persahabatan U-23.

Sementara, Myanmar yang telah melakukan banyak perombakan pada liga nasional pun harus diwaspadai. Terbukti, mereka berhasil merebut medali perak pada SEA Games 2007 di Thailand.

Dua negara ASEAN lainnya yakni Brunei Darussalam dan Filipina tidak akan ambil bagian pada cabor ini. Brunei mendapat sanksi larangan tampil oleh FIFA akibat intervensi pemerintah. Sedangkan Filipina tidak mengirimkan skuad putra maupun putrid dalam cabor sepakbola di SEA Games kali ini.

Perhelatan SEA Games 2009 sendiri akan dilaksanakan pada 9 Desember - 18 Desember mendatang.

Indonesia U-23 1 - 3 Malaysia U-23 (9-11-09)

Tim nasional U-23 Indonesia dikalahkan tim nasional U-23 Malaysia 1-3 dalam pertandingan uji coba di Stadion Jakabaring, Palembang, Senin (9/11). Kekalahan ini menjadi pelajaran penting bagi tim yang dipersiapkan untuk menghadapi kejuaraan multicabang SEA Games Laos itu.

Pelatih tim nasional Indonesia U-23, Alberto Rica, menyalahkan persiapan tim sebagai biang kekalahan ini. “Indonesia beda dengan Malaysia. Pemain mereka patuh kalau dipanggil untuk tim nasional. Sementara pemain kita untuk pemanggilan pemain ke tim nasional prosesnya bisa panjang karena harus izin dulu dengan klub pemilik,” ujar pelatih asal Uruguay itu.

Indonesia sebenarnya langsung mengawali pertandingan dengan terus berusaha menekan tim tamu. Namun buruknya penyelesaian akhir membuat Garuda Muda gagal mencetak gol. Malaysia, yang mengandalkan serangan balik, justru berhasil mencetak gol pertama melalui Muhammad Amri Yayah di menit ke-28.

Malasyia menggandakan gol dua menit berselang lewat Baddrol Batiar. Gol penutup Malaysia dicetak 34 melalui titik penalti. Sementara gol balasan Indonesia terjadi pada menit ke-40 juga melalui penalti yang dilakukan Sutan Tama setelah salah satu pemain belakang Malaysia menyentuh bola di kotak terlarang.

Pada babak kedua, Malaysia mengganti hampir semua pemainnya. Sedang Indonesia tetap memainkan para pemain intinya. Namun sampai peluit akhir dibunyikan, Tony Sucitpo dan kawan-kawan gagal menyamakan kedudukan.

Dua pemain, Sutan Tama dari Indonesia, dan pemain Malasyia Muhammad Faisal, mendapat kartu merah karena saling baku pukul dalam pertandingan ini. Pertandingan babak kedua memang menjurus kasar karena Indonesa terus menerus gagal menambah gol. Penalti yang dilakukan Tony di babak kedua juga tidak menghasilkan gol karena tendangannya masih melenceng di sisi gawang Malaysia.

Meski kalah, Alberto tetap percaya Indonesia masih bisa berbicara di SEA Games Laos, Desember mendatang. Namun ia menggaris bawahi seluruh komponen tim harus bekerja keras untuk membenahi kelemahan tim. “Saya masih optimis bisa mencapai semifinal di SEA Games,” ujar Alberto.

Enam Pemain Juventus Dipanggil Lippi

Kejuaraan Serie A sekali lagi akan jeda karena pertandingan internasional. Terakhir play-off untuk Afrika Selatan Piala Dunia 2010 dan kualifikasi untuk Usia Dibawah 21 2011 Piala Eropa akan dimulai.

Ada juga sejumlah pertandingan persahabatan yang menarik. Di antara ini adalah dua pertandingan Juara Dunia Italia yang akan bermain pada Sabtu 14 November (di Pescara) melawan Belanda dan pada hari Rabu 18 November melawan Swedia (di Cesena).

Untuk kedua pertandingan persahabatan tersebut, yang terakhir di tahun 2009, pelatih nasional memanggil enam pemain Juventus. diantaranya adalah Gigi Buffon, Fabio Cannavaro, Giorgio Chiellini, Fabio Grosso, Nicola Legrottaglie, dan Mauro German Camoranesi.

Skuad Lengkap Italia:

Kiper: Gianluigi Buffon (Juventus), Morgan De Sanctis (Napoli), Federico Marchetti (Cagliari).

Bek: Salvatore Bocchetti (Genoa), Fabio Cannavaro (Juventus), Mattia Cassani (Palermo), Giorgio Chiellini (Juventus), Domenico Criscito (Genoa), Fabio Grosso (Juventus), Nicola Legrottaglie (Juventus), Christian Maggio (Napoli), Gianluca Zambrotta (AC Milan).

Gelandang: Davide Biondini (Cagliari), Mauro Camoranesi (Juventus), Antonio Candreva (Livorno), Daniele De Rossi (AS Roma), Daniele Galloppa (Parma), Marco Marchionni (Fiorentina), Angelo Palombo (Sampdoria), Andrea Pirlo (Milan).

Penyerang: Antonio Di Natale (Udinese), Alberto Gilardino (Fiorentina), Raffaele Palladino (Genoa), Giampaolo Pazzini (Sampdoria), Giuseppe Rossi (Villarreal).

Indonesia U-19 0 - 7 Japan U-19 (9-11-09)

AFC U-19 Championship 2010 Qualifiers Group G Matchday 2

Timnas U-19 Indonesia mendapat pelajaran berharga dari timnas U-19 Jepang. Kalah kualitas pemain plus strategi jelas terlihat saat Garuda Muda dihancurkan tujuh gol tanpa balas.

Dengan kekalahan ini timnas Indonesia harus puas menghuni dasar klasemen dengan catatan tak pernah mencetak satu gol pun. Sedangkan bagi Jepang, pesta gol ini semakin mengokohkan posisi mereka di puncak klasemen Grup F Pra Piala Asia U-19 dengan torehan enam poin.

Bertanding di Stadion Si Jalak Harupat, Senin 9 November 2009, timnas Indonesia langsung tertinggal sejak menit keempat. Tendangan bebas Takgi Toshiyuki gagal dibendung kiper timnas Indonesia Yoewanto Stya Beny.

Garuda Muda langsung merespon ketertinggalan lewat Alan Martha. Sayangnya aksi individu Martha yang mampu melewati tiga pemain bertahan Jepang harus terbuang sia-sia setelah sepakannya melebar.

Jepang memperbesar ketinggalan lewat Nagai Ryo. Striker bernomor punggung 23 ini akhirnya membuat Jepang unggul 2-0 setelah tandukannnya di menit ke-11 gagal dibendung Beny.

Pemain muda Indonesia sebenarnya bukan tanpa peluang. Namun usaha mereka selalu gagal karena permainan yang terburu-buru plus penyelesaian yang buruk.

Bahkan Jepang berhasil memperbesar keunggulan setelah tembakan Kato Masaro kurang sempurna dihentikan Beny. Kedudukan 3-0 ini bertahan hingga turun minum.

Kondisi tak membaik di babak kedua. Justru Jepang yang berhasil menguasai jalannya pertandingan. Garuda Muda Indonesia benar-benar diajari cara bermain sepakbola.

Adalah Takaghi Toshiyuki yang berhasil mencetak gol pertama Jepang di babak kedua. Berawal dari kerjasama dengan Nagai Ryo di menit ke-52, gelandang serang Jepang ini berhasil melepaskan tembakan mendatar yang gagal dibendung Beny. 4-0 untuk keunggulan Jepang.

Belum puas dengan empat gol, Jepang terus mengurung permainan Indonesia. Alhasil tiga gol kembali bersarang ke gawang Indonesia. Tiga gol tambahan itu dicetak lewat tandukan bek Takahashi (54'), Takagi (56) dan Nagai Ryo (71). Kedudukan 7-0 ini bertahan hingga pertandingan usai.

Susunan Pemain

Indonesia: Yoewanto Stya Beny, Yericho Christiantoko, Mokhamad Syaifuddin, Alfin Ismail Tuasalamony, Feri Firmansyah, Alan Martha (Badherun Money), Mochammad Zainal Haq, Rizky Sanjaya Pellu, Abdul Rahman Lestaluhu, Yandi Sofyan Munawar (Ridwan Awaludin), Vava Mario Yagalo (Sahlan Sodik).

Jepang: Nakamura Hayato, Tanaka Masaki, Ohgihara Takahiro, Iwata Shuhei, Kikuchi Daisuke, Musaka Mitsunari, Osaki Junya, Kato Masaro (Yamazaki Naoyuki), Furuta Hiroyuki, Takagi Toshiyuki, Nagai Ryo

Minggu, 08 November 2009

Indonesia U-19 0 - 1 Singapore U-19 (7-11-09)

AFC U-19 Championship 2010 Qualifiers Group G Matchday 1

Setelah timnas Indonesia ditekuk 1-3 atas Singapura dalam partai ujicoba awal pekan ini, giliran timnas Indonesia U-19 yang kemudian gagal meraih angka di laga perdana kualifikasi grup F Piala Asia U-19 yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat Soerang Bandung, Jawa Barat, Sabtu sore (7/11). Timnas U-19 kalah 0-1 (0-0) lawan Singapura.

Pelatih Timnas Cesar Payovich di awal laga babak pertama menempatkan Syamsir Alam dan Munawar. Sejumlah peluang Timnas belum mampu membuahkan gol. Satu peluang emas Syamsir yang lepas dari kawalan dan berhadapan kiper Singapura Neezam, namun tendangannya melampaui mistar gawang.

Singapura berusaha meredam serangan timnas dan hanya melakukan satu dua serangan. Hingga akhir babak pertama kedudukan tetap imbang 0-0.

Babak kedua, Indonesia kembali berupaya menekan pertahanan Singapura melalui umpan-umpan panjang. Praktis Singapura mengandalkan serangan balik.

Dalam laga wasit Huang Junjie dari Cina malah memberikan kartu merah kepada pemain cadangan Singapura M Kahirul karena melakukan protes berlebihan di bangku cadangan.

Di menit 68, Singapura justru mendapat satu peluang emas yang berhasil keluar dari jebakan offside. Madhu Mohana yang mencetak gol untuk Singapura.

Upaya Cesar menyamakan kedudukan dengan memasukkan Alan Marta, Ridwan dan Syaiful pun tak membuahkan hasil. Kedudukan pun tetap 1-0 untuk Singapura.

Cesar usai laga menyatakan kekalahan timnas adalah tanggung jawabnya. "Kami memiliki banyak peluang dibanding Singapura," katanya ketika disinggung tim bermain jelek.

Sementara asisten pelatih Singapura Sudiab Bin Dali gembira atas tiga poin yang diraih timnya. Ia menyatakan Indonesia mendominasi permainan dan timnya hanya mengandalkan serangan balik. ant/eye


Daftar pemain:

Indonesia: Yoewanto Beny (kiper), Yericho Christiantoko, Feri Frimansyah, M Syaifuddin, Abdul Rahman, Yandi Munawar/Syaiful Bachri, Syamsir Alam (kapten)/Alan Martha, M Zainal Had, Vava Mario/Ridwan Awaluddin, Alfin Ismail.

Pelatih: Cesar Payovich.

Singapura: M Nezaam (kiper), M Safuwan (kapten), M Azwar, M Shakir, M Raihan, Safirul/Faiz, Luo Zhenlun Uegene/M Nazrul, M Syafiq, M Muhaymin/Ahmad Suhaimi, M Haziq,
Pelatih Madhu Mohana.

Player Ratings: Atalanta 2–5 Juventus

ATALANTA

Consigli: 4 - Was left exposed by his defence corps and was well beaten on all five goals. He was undoubtedly happy to hear the full-time whistle.

Garics: 5 - Pushed forward on a couple of occasions and made a vital tackle on Giovinco in the 20th minute but had no answer for the forward runs of Grosso.

Talamonti: 4 - It was a gong-show for Atalanta’s defenders tonight and Talamonti was the star of the programme. His brutal clearance set up Camoranesi’s second goal and he failed to clear the danger again for Melo’s wonderstrike.

Peluso: 4 - Did not fare much better than his fellow centre-back as he allowed Camoranesi to slip in front of him and head in the opening goal of the game.

Bellini: 5 - It was a night to forget for the entire Atalanta back line as the left-back could not handle the skill of Camoranesi.

Padoin: 6 – His poor passing could have been blamed on the poor conditions but his coach will not be pleased nonetheless.

Ceravolo: 7 - The on loan midfielder from Reggina proved to be a real nuisance at times down the flank and gave Grosso a couple of scares before finding a goal that cut the lead to one at the time.

Guarente: 7 - His defence splitting pass set up Valdes’ goal and he can be proud of his performance tonight.

Valdes: 7.5 - He was one of the few Atalanta players who showed up to play tonight and he was rewarded with a second half goal. Was Atalanta’s best player on the evening.

Doni: 6 - The old warhorse still can’t keep his emotions in check during big matches as he picked up a yellow card and complained bitterly throughout.

Tiribocchi: 6 - Atalanta’s leading scorer missed a great chance in the 16th minute that would have given his team a precious early lead. Disappeared for a long stretch before supplying the pass that set up Ceravolo’s goal.

JUVENTUS

Buffon: 6 - The Italian number one did not have too much to do but when he was called upon to make the big save he did just that as witnessed by his stop on Guarente just before half-time. Might have done better to stop Valdes but had no chance on Ceravolo’s goal.

Caceres: 6 - He is not scared to push forward and whipped in a series of crosses into the box. Caught out on Valdes’ goal though and the full-back position remains a real concern for the Old Lady.

Cannavaro: 7 - Steady at the back this evening in rainy conditions that do not favour defenders. Only blemish on his match tonight was the silly yellow card he picked up in the second half.

Chiellini: 8 - The tough as nails Italian defender just might be the first name on Ferrara’s team sheet every week. He is great in the air, ferocious in the tackle and dangerous on set pieces.

Grosso: 7 - We saw the good and the bad from the Italian defender tonight. He almost gifted Ceravolo a goal with a poor back pass in the early going and then had to pick up his shorts after the Atalanta midfielder got the better of him. He also showed why he is one of Marcello Lippi’s favourites as his probing runs set up Camoranesi’s two goals.

Poulsen: 7 - The much maligned Danish midfielder put in a solid shift tonight and protected the back line admirably. Made a plethora of important tackles.

Felipe Melo: 7.5 - Had a goal disallowed but his persistence paid off when he scored the goal of the match with a laserbeam that found the top corner.

Camoranesi: 8.5 - Scored the first two goals of the game to send Juve on their way. When he is firing on all cylinders, the Bianconeri are a tough nut to crack. He has now scored three goals in his past two games and looks like the Camoranesi circa 2006.

Diego: 7 - The Brazilian maestro put the match to bed with a goal late on and looked dangerous with the ball at his feet.

Giovinco: 5.5 -The diminutive dynamo was muscled off the ball one time too many and his first touch was brutal tonight. The only stain on Juve’s performance this evening.

Trezeguet: 7 - The Frenchman played as the lone striker tonight and despite disappearing for brief stretches during the game he did what he does best as he scored his 167th goal for the club.

Subs

De Ceglie: 6.5 – Came on for the disappointing Giovinco and played fairly well in the 18 minutes he was on the pitch.

Immobile: NA – Brief cameo appearance.

ATALANTA 2 – 5 JUVENTUS (7-11-09)

Serie A 2009/2010 Matchday 12

Juventus yang menggunakan kostum tandang, menurunkan formasi 4-2-3-1 dengan ujung tombak Trezeguet. Atalanta dengan formasi 4-4-2 tidak ingin memberikan kemudahan bagi Juventus di Bergamo.

Di menit 1, Giovinco menekan Garics di area lawan namun bek lawan tersebut dapat mengamankan bola. Semenit berselang, bola memasuki area Juve, para bek menyundul bola keluar lapangan. Tembakan yang diarahkan Tiribocchi dari bola muntahan juga masih melebar.

Di menit 3 umpan silang dari Caceres ke Trezeguet disambut dengan sundulan namun sayangnya dapat diantisipasi oleh lawan. Semenit kemudian, Grosso berusaha mengirimkan umpan ke jantung pertahanan lawan namun sayangnya kembali melebar. Menit 5 Bola yang dumpankan Ceravolo dapat dihalau Cannavaro.

Kemudian di menit 6 Caceres mengirim umpan silang ke depan gawang lawan namun dapat dihalau bek lawan. Dua menit kemudian, umpan pendek manis diberikan kepada Giovinco namun tendangannya melebar dalam aksi terakhirnya. Di menit 9 Camoranesi menembak dari luar kotak penalti dan menyebabkan kiper susah payah menghalau bola ke samping gawang. Sepak pojok diraih Juve, umpan dikirim dan dihalau bek lawan namun bola masuk kembali ke depan gawang lawan dan Chiellini berusaha meringsek kedalam, sayang pelanggaran terjadi di dalam kotak penalti dan menghentikan pertandingan sementara.

Di menit 12 tendangan bebas diraih Atalanta: tendangan Doni dihalau Cheillini: menghasilkan sepak pojok, umpan dikirim namun berhasil disundul keluar oleh Poulsen. Tiga menit berselang Tiribocchi menembak bola dan melebar. Tendangan bebas bagi Juve setelah Giovinco dilanggar: Diego langsung menembak ke gawang namun sayangnya melebar.

Menit 18 tendangan bebas dari sisi kanan untuk Atalanta: bola masuk lurus ke gawang namun dapat dihalau kembali. Semenit kemudian sepak pojok bagi Juve: Diego mengumpan namun dapat dihalau bek lawan dan bola muntahan disambut tendangan Giovinco yang masih melebar.

Menit 23, Ceravolo berusaha menembak bola namun Buffon dapat menangkap bola dengan baik. Tiga menit berselang, Buffon memperlihatkan penyelamatan dengan kaki setelah Ceravelo masuk ke dalam kotak penalti Juve.

Di menit 28, Cacares umpankan bola ke Trezeguet yang disambut dengan sundulan dan gol namun sayangnya dianulir karena off side. Dua menit berselang, Poulsen menghalau bola liar yang masuk ke jantung pertahanan Juve. Sepak pojok diraih Atalanta dan bek Juve sigap menghalaunya. Menit 33 umpan yang diberikan Garics disambut Doni namun sayangnya masih melebar.

Keunggulan akhirnya dimiliki Juve di menit 36: bola yang matang diumpankan Grosso yang disambut Camoranesi sehingga merubah kedudukan menjadi: 1-0.

Atalanta kembali terkecoh saat melakukan kick-off dimana setelah gol pertama telah dicetak, Camoranesi dan Grosso berhasil merebut bola dan memberikan kesempatan untuk Camonaresi menghasilkan gol kedua: 2-0.

Juve berusaha kembali di menit 39 namun bek lawan dengan sigap menghalaunya. 4 menit berselang tendangan bebas bagi Juve: Diego mengumpankan bola ke depan gawang lawan namun bek lawan dapat menghalaunya. Menit 44 sepak pojok bagi Juve, umpan disambut Chiellini namun dapat dihalau bek lawan. Semenit kemudian Buffon menyelamatkan gawang Juve dari tendangan keras Ceravolo.

Di menit pertama perpanjangan waktu, Diego sempat terperangkap offside. Babak pertama usai dan skor 2-0 untuk keunggulan Juve.

Babak kedua merupakan pertandingan yang menarik bagi Juve karena unggul 2 angka setelah serangan yang dilakukan anak asuh Conte. Menit 2 babak kedua, Poulsen menghalau bola dari depan gawang Buffon setelah Atalanta sempat mengamuk di awal babak kedua. Semenit kemudian Diego mengumpan ke Chiellini namun tendangannya tidak terlalu kuat dan dapat diamankan.

Di menit ke 5, Valdes memasuki kotak penalti Juve dan mengecoh Buffon: 2-1. Semenit kemudian tendangan bebas bagi Juve: Diego mengumpan bola dan disambut Cannavaro, bola sempat masuk ke gawang namun kembali dianulir karena offside.

Menit 8 Buffon menyelamatkan bola setelah Valdes mengumpan bola ke depan gawang. Semenit kemudian Juve kembali golnya dianulir setelah Poulsen mencetak gol. Semenit kemudian, Melo menembak ke arah gawang dan GOL: 3-1.

Menit 11 tendangan bebas bagi Atalanta: bola diumpankan ke depan gawang Juve namun tidak ada seorangpun yang meraih bola tersebut. Dua menit berselang, Buffon menyambut bola yang diumpankan Tiribocchi.

hampir 15 menit babak kedua, bola yang ditembakkan Grosso masih lemah ditip bek lawan. 3 menit berselang, Guarente menembak dari luar kotak penalti dan melebar. Menit 20, Giovinco memberikan umpan silang namun masih melebar.

Menit 21 Diego menembak dari luar kotak penalti namun masih melebar. Semenit berselang Diego kembali terhenti akibat dihadang bek lawan usai menyambut bola muntahan hasil sepakan Poulsen.

Keanomalian muncul seperti vs Napoli kembali terjadi dimenit 25, bola yang meluncur di area Juve tidak terjaga dengan baik dan Cerevolo menceploskan bola ke dalam gawang dan mengubah skor menjadi 2-3. Smenit kemudian, tendangan Valdes masih dapat dihalau hingga menghasilkan sepak pojok. Dua menit berselang, De Ceglie masuk menggantikan Giovinco.

Dimenit 30 babak kedua, Grosso mengumpan terlalu tinggi, Semenit kemudian, Camoranesi mengumpan bola ke Treze namun masih terperangkap offside. Menit 35 Trezeguet tidak dapat menembak bola dengan baik diarea penalti lawan. Semenit kemudian, tendangan bebas bagi Juve: Diego mengumpankan bola ke Trezeguet namun bek lawan dapat sigap menghalaunya.

Di menit 36 Buffon dapat mengantisipasi Tiribochhi. Tiga menit berselang, Diego memberikan tendangan manis dan mengalahkan Consigli untuk ke empat kalinya setelah menerima umpan dari Camoranesi: 2-4.

Dua menit berselang, tepatnya di menit 41, Chiellini mengumpankan bola ke Trezeguet dan diselesaikan oleh Trezegol dan mencatatkan rekor manis sehingga berubah kedudukan menjadi 2-5.

Immobile masuk menggantikan Diego di menit 43 dan dengan segera dia mulai menunjukkan talentanya. Di menit 44 Camoranesi mengumpankan bola dan segera disambut Immobile namun sayangnya bola yang ditembakkannya masih dapat dihalau dan menghasilkan sepak pojok. Dari pojok bola yang diumpankan disundul Immobile dan hampir masuk sayangnya masih melebar. Permainan cantik ditunjukkan striker Primavera ini.

Wasit meniup peluit panjang diakhir pertandingan tepat di menit 90. Juve mengalahkan Atalanta di Bergamo dengan skor 2-5. Juve juga memperlihatkan determinasi tinggi dan penampilan menyerang yang apik.


Serie A 2009/10 Pekan 12
Stadion Atleti Azzurri D’Italia, Bergamo
Sabtu 7 November, 2009

ATALANTA – JUVENTUS: 2-5

Gol: Camoranesi (36), Camoranesi (37), Valdes (50), Felipe Melo (55), Ceravolo (71), Diego (85), Trezeguet (87).

ATALANTA: Consigli; Garics, Talamonti, Peluso, Bellini; Ceravolo, Paodin, Guarente, Valdes; Doni, Tiribocchi. Cadangan: Coppola, Pellegrino, Bianco, Radovanovic, Madonna, Caserta, Tiboni. Pelatih: Conte.

JUVENTUS: Buffon; Caceres, Cannavaro, Chiellini, Grosso; Poulsen, Felipe Melo; Camoranesi, Diego, Giovinco (Giovinco 72); Trezeguet (Immobile 87). Cadangan: Manninger, Legrottaglie, Grygera, Molinaro, De Ceglie, Tiago. Pelatih: Ferrara.

WASIT: Morganti from Ascoli Piceno.

Kartu Kuning: Padoin (16), Grosso (18), Doni (43), Guarente (51), Poulsen (57), Cannavaro (76), Bellini (79), Trezeguet (87).

Rabu, 04 November 2009

RAPOR PEMAIN: Singapura 3 - 1 Indonesia (4/11/2009)

Markus Haris Maulana 7
Melakukan beberapa aksi penyelamatan, namun tak mampu berbuat banyak dalam mengatasi bola-bola mati Singapura.

Ismed Sofyan 6.5
Rajin ikut membantu serangan di babak pertama, tetapi mulai mengendur di babak kedua.

Charis Yulianto 6
Koordinasinya cukup baik dalam mengawal Aleksandar Duric, namun kurang mampu dalam menghalau tendangan bebas terukur dari tim Singa

Maman Abdul Rahman 6
Solid dalam membaca gerakan dan arah bola, tetapi lemah dalam koordinasi bola-bola mati. Di babak kedua, Maman semakin terbantu dengan masuknya Nova Arianto.

Isnan Ali 6
Cukup sukses dalam mengawal pergerakan Muhammad Ridhuan, tetapi gagal memberikan andil dalam serangan.

Muhammad Ilham 8
Serupa seperti Ismed, salah satu pemain terbaik Indonesia pada pertandingan di Stadion Nasional Singapura itu tampil cukup tajam. Sayangnya, tidak ada yang menyambut umpan-umpan silang Ilham, dan sering ragu-ragu dalam melepaskan tembakan.

Ponaryo Astaman 6
Kurang berperan baik sebagai perebut bola dan pengumpan ke lini depan. Singapura menguasai sebagian besar dari permainan

Hariono 5
Gagal membangun serangan dari lini tengah dan tak menonjol di babak pertama, hingga akhirnya Garuda memilih untuk bertahan dan mengganti Hariono dengan Nova Arianto

Arif Suyono 5
Tampil cukup mengecewakan, tak mampu melewati penjagaan bek kanan sekaligus kapten Singapura Mohammad Noh Rahman. Mushafry pun masuk sebelum babak pertama usai.

Eka Ramdani 8
Pencetak gol semata wayang Indonesia ini cukup berani dalam melakukan tusukan ke jantung pertahanan sebagai penyerang lubang. Sebuah gol memang layak bagi Eka.

Bambang Pamungkas 6
Gagal menjadi ujung tombak tunggal, terutama di babak pertama, kekurangan ide dalam membangun serangan dan sering kehilangan bola. Sulit bertarung di bola-bola atas dengan bek-bek tengah Singapura.

Pemain Pengganti:
T.A. Mushafry (Arif Suyono) 6
Tidak jauh berbeda dibandingkan Arif, dan gagal membangun serangan dari sayap.

Nova Arianto (Hariono) 6
Berperan cukup baik dalam memberikan stabilitas di jantung pertahanan, tetapi tentu saja serangan menjadi lebih tumpul.

Muhammad Ridwan (Muhammad Ilham) 6
Kurang mampu menggantikan peran Muhammad Ilham dengan baik, namun waktunya yang hanya 20 menit di lapangan terlalu singkat untuk dianalisa lebih jauh.

Ferry Rotinsulu (Markus Haris Maulana) 6
Tidak melakukan penyelamatan penting, tetapi justru hampir melakukan kesalahan fatal dalam mendekap bola.

Mohammad Nasuha (Isnan Ali)
Hanya tampil 12 menit di lapangan, kurang adil rasanya jika diberi penilaian.

Untuk tim Singapura, secara umum, tentu saja kemenangan mereka tak lepas dari peran Shaiful Esah yang memberikan tiga umpan akurat dari bola mati untuk menghasilkan seluruh gol tuan rumah.

Aleksandar Duric mencetak satu gol di masing-masing babak, dan beberapa kali mengancam pertahanan Indonesia. Sedangkan John Wilkinson dan Mustafic Fahrudin berperan penting dalam menjaga keseimbangan di lini tengah.

Singapore vs Indonesia (3-1) 4-11-2009

Timnas senior mendapatkan hasil mengecewakan dalam pertandingan ujicoba melawan Singapura di Stadion National, Kallang, Rabu [4/11] malam WIB, menelan kekalahan 3-1.

Hasil itu tentu menjadi modal tidak bagus menjelang pertandingan kualifikasi Piala Asia 2011 melawan Kuwait pada 14 dan 18 November mendatang. Apalagi, kekalahan ini disebabkan timnas senior tidak mampu mengantisipasi bola mati dan umpan lambung pemain Singapura.

Benny Dollo, pelatih timnas senior tetap menerapkan skema 4-2-3-1 dengan menempatkan Bambang Pamungkas sebagai penyerang tunggal. Sedangkan Singapura menggunakan formasi 4-4-2. Bendol, sapaan Benny, mengganti posisi kiper Ferry Rotinsulu dengan Markus Haris Maulana.

Dalam pertandingan yang disaksikan sekitar 6.000 penonton ini, belasan diantaranya suporter Arema Malang yang bekerja di Singapura, pemain Singapura, Shaiful Esah, menjadi bintang dengan membuat tiga assist untuk tiga gol tim Singa.

Indonesia mengambil inisiatif menyerang. Namun itu hanya bertahan selama lima menit. Setelah itu, Singapura mendominasi. Sepuluh menit laga berjalan, gawang Markus sudah kebobolan melalui tandukan ujung tombak Alexander Duric memanfaatkan umpan lambung dari tendangan bebas Shaiful.

Namun keunggulan Singapura tidak bertahan lama, karena Eka Ramdani mampu menyamakan kedudukan dua menit kemudian lewat tendangan kerasnya dari luar kotak penalti yang tak mampu dibendung kiper kedua Hassan Sunny.

Singapura kembali unggul pada menit ke-21 melalui tandukan Noh Shah Alam. Penyerang Arema itu memanfaatkan tendangan bebas Shaiful dari sayap kanan. Hingga babak pertama usai, skor 2-1 untuk keunggulan Singapura tidak berubah, walau timnas senior berbalik mendominasi permainan untuk mengejar ketertinggalan.

Di babak kedua, Bendol melakukan perubahan dengan memasukkan Nova Arianto serta menarik keluar Hariono. Namun perubahan ini tidak membuahkan arti. Singapura justru menambah gol di menit ke-60 melalui Duric yang memanfaatkan sepak pojok Shaiful.

Pasca gol itu, timnas senior kembali mendominasi permainan. Namun, buruknya koordinasi membuat serangan yang dibangun mudah dibaca pemain lawan. Hingga pertandingan berakhir, timnas senior tidak mampu mencetak gol, dan harus mengakui kekuatan Singapura.

Susunan pemain :

Singapura : Hassan Sunny (Lewis 45), Ridhuan (Khairul Amri. 69), Baihakki, Noh Rahman (C), Alam Shah, Duric, Wilkinson, Mustafic (Hariss Harun 57), Bennett (Precious Emuejeraye 72), Ishak, Shaiful Esah.

Indonesia: Markus (Ferry Rotinsulu 71), Charis Yulianto (C), Ponaryo, Ismed Sofyan, M Ilham (Muhammad Ridwan 69), Hariono (Nova Arianto 45), Arif Suyono (Musyafry 40), Bambang (Saktiawan Sinaga 74), Eka Ramdani, Isnan Ali (M Nasuha 78), Maman.

Selasa, 03 November 2009

AFC U-19 Championship 2010 Qualifiers

TV ONE Siarkan Langsung Laga Timnas U19

Kiprah timnas U-19 Indonesia yang akan berlaga di kualifikasi Piala Asia U-19 2010 bisa disaksikan oleh jutaan masyarakat Indonesia. Pasalnya, TV One akan menayangkan secara langsung seluruh pertandingan yang dimainkan oleh Indonesia.

Total ada lima pertandingan yang akan disiarkan langsung oleh TV One. Selain itu, kabar dan info seputar timnas U-19 juga akan banyak diberitakan dalam setiap program TV One.

“ Ini adalah bentuk apresiasi kami terhadap tim Indonesia yang akan berlaga di kualifikasi Piala Asia U-19 2010. Kami yakin, masyarakat Indonesia penasaran dengan aksi tim kita yang sudah dua tahun berlatih di Uruguay. Saksikan semuanya hanya di TV One,” kata Ardi Bakrie, vice Presoident TV One dalam jumpa pers di MU Cafe, Selasa (3/11).

Manajemen timnas U-19 Indonesia menyambut baik upaya yang dilakukan oleh TV One ini. Hal ini juga diyakini akan membuat semangat Syamsir Alam dkk semakin terpacu. Walau tetap meminta kepada masyarakat bola Indonesia untuk tidak terlalu memiliki ekspektasi yang berlebihan.

“ Kami optimis mampu memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia. Namun, perlu disadari juga. Berilah penilaian dan apresiasi seperti apa adanya. Jangan terlalu berlebihan menilai timnas U-19 nanti,” kata Demis Djamaoeddin, manajer timnas U-19 yang memberi hadiah kostum timnas kepada pihak TV One.

Lebih lanjut, Demis menyatakan bahwa kualifikasi Piala Asia U-19 2010 ini bukanlah ajang terakhir bagi Syamsir Alam dkk. Melainkan bagian dari proses pembentukan pemain yang direncanakan berlangsung selama empat tahun. Oleh sebab itu, pada tahun depan, para pemain ini tetap diberangkatkan ke Uruguay untuk mengikuti kompetisi U-18 Uruguay.

Sementara itu, panpel Kualifikasi Piala Asia U-19 2010 menyatakan kesiapannya menggelar turnamen yang diikuti oleh enam Negara tersebut. Koordinasi antara pihak panpel pusat dan panpel lokal Bandung terus diintensifkan.

Persiapan dilakukan dari berbagai sisi. Untuk keamanan, panpel sudah menyiapkan sekitar 400 personel keamanan yang terdiri dari unsur kepolisian dan dibantu oleh kodim/koramil setempat. Di luar itu masih ada aparat keamanan yang statusnya on call.

Terkait tiket masuk, panpel rencananya akan mencetak sebanyak 12 ribu lembar tiket setiap hari pertandingan. Ada dua kategori harga, yakni Rp 20 ribu untuk VIP Barat (2 ribu lembar) dan Rp 10 ribu untuk ekonomi (tribun timur, selatan dan utara, 10 ribu lembar). Untuk menyemarakkan acara, panpel juga akan megadakan fun festival di sekitar areal stadion Si Jalak Harupat.

Laga live di TV One :

1. 7 November 2009
15:00, INDONESIA vs SINGAPURA

2. 9 November 2009
15:00 JEPANG vs INDONESIA

3. 12 November 2009
15:00 CHINESE TAIPEI vs INDONESIA

4. 14 November 2009
21:00 INDONESIA vs AUSTRALIA

5. 17 November 2009
18:00 HONG KONG vs INDONESIA